Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Berada Jauh dari Bumi, Voyager 1 Masih Bisa Dikendalikan

Apa kabar Voyager 1? Menjadi wahana antariksa nirawak terjauh dari Bumi, rupanya Voyager 1 masih bisa dikendalikan dari Bumi. Baru-baru ini, pusat kontrol di Bumi berhasil menyalakan beberapa mesin pendorongnya yang belum pernah digunakan sejak tahun 1980.
Ilustrasi wahana antariksa Voyager 1. Kredit: NASA/JPL-Caltech
Info Astronomy - Apa kabar Voyager 1? Menjadi wahana antariksa nirawak terjauh dari Bumi, rupanya Voyager 1 masih bisa dikendalikan dari Bumi. Baru-baru ini, pusat kontrol di Bumi berhasil menyalakan beberapa mesin pendorongnya yang belum pernah digunakan sejak tahun 1980.

Voyager 1 juga menjadi satu dari dua wahana antariksa yang pernah dikirim ke ruang antarbintang. Pada awalnya, alat pendorong kemiringan Voyager 1, yang dulu digunakan untuk mengarahkan antenanya selalu menghadap ke Bumi, telah dilepas. Sehingga bila tidak bisa lagi mengarahkan antena ke Bumi, kita tidak dapat lagi berkomunikasi dengan Voyager 1.

Namun, dalam upaya memperpanjang umur penggunaan Voyager 1, para ilmuwan di Laboratorium Jet Propulsi (JPL) NASA di California, AS sukses menemukan cara agar mereka bisa menggunakan satu set pendorong lain pada Voyager 1 untuk terus mengarahkan antenanya ke Bumi, membuatnya kini bisa terus berkomunikasi hingga tahun 2020 mendatang.

"Dengan pendorong lain yang masih berfungsi setelah 37 tahun tanpa digunakan, kita akhirnya dapat memperpanjang umur penggunaan Voyager 1 sebanyak dua sampai tiga tahun lagi," kata Suzanne Dodd, manajer proyek Voyager di JPL.

Pendorong ini disebut sebagai trajectory correction maneuver (TCM), yang pada awalnya direncanakan untuk digunakan oleh wahana antariksa Voyager 1 untuk menavigasi dirinya saat melewati planet Jupiter dan Saturnus, hingga meluncur keluar dari tata surya.

Voyager 1 sendiri bertemu planet Saturnus pada tanggal 8 November 1980, pertemuan itu mengakibatkan Voyager 1 terlempar oleh gravitasi Saturnus, sehingga pendorongnya tidak digunakan sejak saat itu. Dan beberapa hari yang lalu, tim JPL memutuskan untuk mencoba menyalakannya, yang ternyata berhasil.

Para ilmuwan Voyager di JPL sukses menyalakan empat pendorong untuk pertama kalinya. Butuh waktu sekitar 19 jam 35 menit bagi Voyager untuk menerima sinyal dari Bumi karena jaraknya dari Bumi yang begitu jauh (sekitar 21 miliar kilometer).

"Tim Voyager semakin bersemangat dengan aktifnya pendorong ini," Todd Barber dari JPL mengatakan. "Kami lega, kami bergembira, sekaligus tidak percaya bahwa pendorong masih bisa diaktifkan setelah sekian lama."

Pendorong TCM memiliki ukuran dan fungsionalitas serupa dengan pendorong lainnya. Namun, Voyager harus menyalakan satu pemanas per pendorong untuk menggunakannya, yang mengalirkan listrik. Jadi mereka akan menggunakan pendorong TCM sampai tidak ada cukup tenaga untuk pemanas dan kemudian beralih kembali ke pendorong lainnya.

Ini adalah kabar baik bagi penggemar Voyager 1. Wahana antariksa yang inspiratif itu masih akan bertahan sedikit lebih lama lagi, sehingga akan terus mengirimkan data menarik dari luar tata surya. Tim JPL kedepannya juga berencana untuk menguji pendorong TCM pada wahana wahana kembarannya, Voyager 2, yang bakal keluar dari tata surya dalam beberapa tahun ke depan.

Voyager 1 dan Voyager 2 tidak akan bertahan selamanya. Ketika energi listriknya habis, komunikasi akan terputus, mereka akan hilang ke kegelapan semesta jauh.


Sumber: NASA Voyager, Astronomy.com.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com