Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Di 2018, Kita Akan Melihat Lubang Hitam untuk Pertama Kali

Bila Anda pernah menonton film Interstellar (2014), Anda mungkin pernah melihat adegan astronot yang mendekati lubang hitam bernama gargantua. Di tahun 2018 mendatang, kita akan melihat wujud lubang hitam seperti itu yang sebenarnya untuk pertama kali.
Gargantua, lubang hitam supermasif di film Interstellar (2014). Kredit: ImageStock
Info Astronomy - Bila Anda pernah menonton film Interstellar (2014), Anda mungkin pernah melihat adegan astronot yang mendekati lubang hitam bernama gargantua. Di tahun 2018 mendatang, kita akan melihat wujud lubang hitam seperti itu yang sebenarnya untuk pertama kali.

Ya, kita akan melihat -- untuk pertama kalinya -- cakrawala peristiwa dari lubang hitam. Hal ini dilakukan semata-mata untuk membuktikan keraguan tentang adanya monster antarbintang yang pertama kali diprediksi oleh Albert Einstein tersebut.

Pada relativitas umum Einstein, cakrawala peristiwa adalah perbatasan dalam ruang-waktu, suatu daerah disekitar lubang hitam yang di dalamnya peristiwa-peristiwa tidak dapat memengaruhi pengamat yang berada di luar.

Walaupun sebenarnya para astronom telah lama melihat aktivitas-aktivitas tak biasa di sekitar lubang hitam, seperti terhisapnya materi sebuah bintang dan awan gas, tidak ada yang benar-benar pernah menatap langsung ke lubang hitam tersebut.

Apa yang kita bisa harapkan untuk dilihat pada tahun 2018 adalah, siluet cakram lubang hitam supermasif di jantung galaksi kita. Diperkirakan, kenampakannya akan sangat mirip dengan gargantua pada film Interstellar tadi. Gargantua sendiri memang dianggap sebagai ilustrasi paling mendekati bentuk lubang hitam yang sebenarnya.

"Salah satu hal yang sangat bagus tentang hal ini adalah, kita akan mengambil gambar cakrawala peristiwa lubang hitam," kata astrofisikawan dari Universitas Monash, Profesor Michael Brown. "Ini benar-benar akan melengkapi penemuan gelombang gravitasi yang menarik tahun ini."

Lubang hitam yang akan kita lihat terletak di pusat galaksi Bimasakti, yang dikenal sebagai Sagitarius A. Proyek untuk menangkap gambar pertama dari Sagitarius A sendiri telah dimulai pada bulan April tahun ini.

Teleskop radio di seluruh dunia telah disinkronkan untuk menatap ke arah pusat Bimasakti di mana lubang hitam supermasif kita berada. Gabungan teleskop radio ini pun menghasilkan teleskop radio seukuran Bumi yang mampu melakukan pengambilan gambar dengan resolusi luar biasa tinggi dalam jarak yang sangat jauh.

Seluruh data dari masing-masing teleskop radio ini kini telah dikumpulkan, sedang diproses untuk menyaring gangguan yang ada di latar belakang. Waktu pemrosesan ini diperkirakan akan berlangsung hingga pertengahan tahun 2018, di mana kita akhirnya bisa melihat gambar pertama dari lubang hitam.

Ilustrasi wajah lubang hitam yang diperkirakan akan kita lihat nanti. Kredit: Monika Moscibrodzka (Radboud University)

Sagitarius A

Di jantung setiap galaksi di alam semesta, ada sebuah monster kosmis berupa lubang hitam supermasif, termasuk galaksi kita. Berjarak kurang lebih 26.000 tahun cahaya jauhnya, lubang hitam supermasif di galaksi kita menjadi pusat kelilingi miliaran bintang. Inti dari lubang hitam supermasif tersebut sendiri adalah singularitas yang jutaan kali lebih masif dari pada Matahari.

Lubang hitam supermasif adalah monster kosmis yang tak terduga. Mereka dapat "tertidur" selama berabad-abad, sebelum secara tiba-tiba aktif "memakan" material di sekitarnya, berkobar sebagai quasar, melontarkan jet-jet partikel subatomik yang super panas ke ruang antargalaksi.

Karena berada sangat jauh dari Bumi, kita selama ini kesulitan untuk mengamati Sagitarius A. Terlebih lagi, ada awan dan debu antarbintang gelap yang memblok Sagitarius A dari pandangan teleskop optik di Bumi. Walau begitu, gelombang radio bisa melewati awan dan debu antarbintang seperti itu tanpa hambatan. Itulah mengapa misi pemotretan Sagitarius A ini menggunakan teleskop radio.

Dikutip dari siaran pers Observatorium Astronomi Radio Nasional (NRAO) AS, "Para astronom berharap dapat menangkap lubang hitam pusat galaksi kita yang sedang aktif memakan material di sekitarnya untuk lebih memahami bagaimana lubang hitam mempengaruhi evolusi alam semesta kita dan bagaimana perannya dalam membentuk bintang dan galaksi."

Penasaran bagaimana wujud lubang hitam supermasif yang sebenarnya? Mari kita tunggu.


Sumber: Astronomy.com, ESO.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com