Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Berburu Iridium Flare

Pemandangan indah di langit malam tidak hanya berupa Bulan, bintang-bintang, atau meteor saja. Tapi juga ada satelit-satelit buatan yang melintas. Satelit-satelit buatan yang menarik untuk dilihat adalah satelit-satelit Iridium. Berminat mengamatinya malam ini?
Dua satelit Iridium (Iridium 60 dan Iridium 31) muncul berbarengan. Bekasi, 2017. Kredit: Burhanuddin Rabbani
Info Astronomy - Pemandangan indah di langit malam tidak hanya berupa Bulan, bintang-bintang, atau meteor saja. Tapi juga ada satelit-satelit buatan yang melintas. Satelit-satelit buatan yang menarik untuk dilihat adalah satelit-satelit Iridium. Berminat mengamatinya malam ini?

Pernahkah ketika Anda sedang mengamati langit malam, secara tidak sengaja Anda melihat ada sebintik cahaya di langit yang bergerak perlahan, dari yang cahayanya redup, lalu semakin terang dan beberapa detik kemudian meredup lagi? Mungkin yang Anda lihat itu adalah Iridium Flare.

Apa itu Iridium Flare? Sederhananya, Iridium Flare merupakan peristiwa di mana cahaya Matahari mengenai panel surya yang terpasang pada sebuah satelit Iridium yang sedang mengorbit Bumi di luar angkasa. Pantulan cahaya Matahari dari panel surya satelit itu bisa kita amati dari Bumi.

Satelit Iridium merupakan satelit komunikasi yang memiliki bentuk yang khas. Ia dilengkapi dengan tiga panel surya seukuran pintu rumah. Panel surya tersebut menghadap maju ke depan mengarah ke pergerakan satelit Iridium.

Replika satelit Iridium generasi pertama. Kredit: Wikimedia Commons 
Satelit Iridium sendiri juga tidak hanya ada satu, melainkan ada lebihdari 92 satelit Iridum di orbit Bumi, namun yang aktif hanya 66. Ke-66 satelit aktif ini membentuk sebuah konstelasi satelit Iridium, yang manfaatnya dapat memberikan jangkauan suara dan data ke telepon satelit, pager, dan transceiver terintegrasi di seluruh permukaan Bumi. Adalah Iridium Communications yang memiliki dan mengoperasikan konstelasi satelit tersebut.

Satelit-satelit Iridium berada di orbit rendah Bumi, yakni pada ketinggian sekitar 781 km dan terletak di inklinasi 86,4°. Kecepatan orbit satelit-satelit ini sekitar 27.000 km/jam, mereka semua mengorbit Bumi dari kutub ke kutub dengan durasi sekitar 100 menit. Jalur orbit ini membuat komunikasi di kedua kutub Bumi tetap terlingkupi jangkauannya.

Kembali lagi ke Iridium Flare, cahaya terang dari pantulan cahaya Matahari pada satelit Iridium bisa mencapai magnitudo -8 (kadang sampai magnitudo -9,5 ). Saking terangnya, bahkan ada beberapa flare yang sangat terang sehingga dapat dilihat pada siang hari.

Sangat mudah untuk melihat Iridium Flare, tercatat 2 hingga 8 kali Iridium Flare bisa muncul per malamnya.

Bagaimana Cara Menemukan Satelit Iridium?

Kita bisa melakukan pelacakan atau tracking terhadap letak terkini dari satelit-satelit Iridium melalui beberapa situs web tracking satelit. Di artikel ini, kami akan menggunakan situs web Heavens-Above.com. Situs web yang satu ini cukup lengkap, mereka akan memberikan informasi pukul berapa satelit Iridium melintas dan di mana koordinatnya.

Cukup buka situs webnya, lalu atur koordinatnya ke daerahmu. Bila sudah, cari "Iridium Flare" di halaman depannya, lalu klik tautannya.

Mengatur situs web Heavens-Above untuk tracking satelit Iridium. Dok. InfoAstronomy.org
Selanjutnya, Anda akan dibawa ke halaman hasil tracking satelit Iridium. Bila ada satelit Iridum yang akan melintasi langit lokasi yang Anda telah tentukan, maka hasilnya akan seperti ini:

Hasil tracking. Dok. InfoAstronomy.org
Nah, dari hasil tracking di atas diketahui bahwa ada beberapa satelit Iridium yang melintasi Jakarta. Sebagai contoh, di sana ada satelit Iridium 23 yang akan melintasi langit Jakarta pada 30 Desember 2017 pukul 05.00 dengan magnitudo -2,3. Satelit ini akan mencapai magnitudo maksimum -8,5. Bila bingung dari arah mana satelit tersebut muncul dan bergerak ke langit, klik saja tautan tanggal di tabel itu, maka akan muncul peta langit seperti ini:

Peta langit Iridium 23 yang melintasi Jakarta pada 30 Desember 2017 pukul 05.00 WIB. Kredit: Heavens-Above.com
Cukup mudah, bukan? Bila sudah mengetahui dari arah mana satelit Iridium muncul dan di mana letak flare-nya, Anda bisa dengan mudah mempersiapkan alat potret untuk mengabadikannya.

Dengan teknik pemotretan long-exposure, Anda bisa mendapatkan gambar Iridium Flare bagaikan meteor yang melesat di langit, persis seperti gambar pada bagian paling atas artikel ini yang dipotret di Tambun, Bekasi, beberapa hari yang lalu.

Selamat berburu Iridium Flare!
Dukung kami untuk terus aktif
Merasa artikel ini bermanfaat untuk kamu? Mau kami bisa terus menerbitkan artikel astronomi bermanfaat lainnya? Kami butuh dukunganmu!

Beri Dukungan