Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Menanti Supermoon di Tahun 2017

Bila tahun lalu supermoon terjadi pada 14 November, untuk tahun 2017 ini supermoon akan terjadi pada 4 Desember mendatang. Lalu, tahukah Anda apa itu supermoon dan apa istimewanya?
Supermoon terbenam di belakang Patung Liberty, New York 2015. Kredit: Gary Hershorn/Corbis
Info Astronomy - Bila tahun lalu supermoon terjadi pada 14 November, untuk tahun 2017 ini supermoon akan terjadi pada 4 Desember mendatang. Lalu, tahukah Anda apa itu supermoon dan apa istimewanya?

Supermoon merupakan peristiwa langit yang terjadi saat fase Bulan purnama bertepatan dengan perigee, atau jarak terdekat Bulan dengan Bumi. Hal ini akan membuat Bulan purnama tampak hingga 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari biasanya.

Pada 3 Desember 2017 mendatang, Bulan secara astronomis akan masuk fase purnama pada pukul 22.46 WIB. Selanjutnya Bulan baru akan secara resmi mencapai perigee pada hari berikutnya, 4 Desember 2017 15.45 WIB. Pada saat itu, Bulan akan berjarak sekitar 357.492 kilometer dari Bumi.

Karena supermoon terjadi di sore hari, kita baru bisa melihat Bulan sekitar beberapa menit setelah Matahari terbenam pada 4 Desember.

Secara teknis, supermoon 4 Desember 2017 akan menjadi supermoon keempat tahun ini, namun ia menjadi satu-satunya supermoon yang bisa kita lihat dengan mata telanjang. Penyebabnya adalah, tiga supermoon sebelumnya yang terjadi pada tahun 2017 bertepatan dengan fase Bulan baru, yakni ketika Bulan berkonjungsi dengan Matahari sehingga tak teramati dari Bumi.

Supermoon 4 Desember pun bukan menjadi perigee Bulan yang paling dekat tahun ini. Titik perigee terdekat yang dicapai Bulan telah terjadi pada 25 Mei 2017, yang sayangnya ketika itu merupakan fase Bulan baru.

Peristiwa supermoon tidak terjadi setiap bulan kalender karena orbit Bulan berubah-ubah dalam mengelilingi Bumi. Bulan memiliki orbit elips sehingga ia bisa berada di jarak terdekatnya maupun jarak terjauhnya dari Bumi.

Oh iya, jangan terkejut jika Anda mengalami kesulitan dalam membedakan apakah Bulan benar-benar super atau tidak. Bulan masih berjarak begitu jauh, sehingga perbedaan antara supermoon dengan Bulan purnama biasa bisa sulit dideteksi dengan mata telanjang, terlebih bagi Anda yang jarang mengamati Bulan.

Waktu terbaik untuk menikmati pemandangan Bulan yang tampak besar adalah ketika Bulan purnama super terbit beberapa menit setelah Matahari terbenam. Pada saat-saat itu, ada ilusi Bulan yang akan membuat supermoon muncul jauh lebih besar dan lebih cerah daripada yang pernah Anda lihat.

Ilusi tersebut dikenal sebagai ilusi Ponzo. Ilusi inilah yang terjadi ketika kita mengamati Bulan saat mereka masih berada di dekat cakrawala atau baru terbit, otak kita berpikir bahwa arah cakrawala lebih jauh daripada titik kulminasi (titik langit atas kepala). Karena itulah kita akan melihat seolah Bulan yang tadinya besar di cakrawala lambat laun akan mengecil saat posisinya semakin tinggi di langit Bumi.

Ketika Bulan masih berada di dekat cakrawala, otak kita juga seolah membandingkan ukuran Bulan dengan objek di latar depannya, seperti pohon, bangunan, pulau, pegunungan, sampai burung-burung yang sedang terbang.

Intinya adalah, supermoon tidak akan membuat Bulan benar-benar tampak besar. Foto di atas menampilkan Bulan yang besar karena dipotret dengan menggunakan lensa tele.

Meskipun tidak diperlukan instrumen khusus untuk menikmati pertunjukan langit supermoon ini, pengamat yang menggunakan kamera dengan lensa tele, teropong, atau teleskop memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan pemandangan yang lebih baik dan mungkin bisa melihat besarnya Bulan.

Dan jangan khawatir, jika Anda melewatkan supermoon Desember nanti (bila hujan atau berawan), kita akan berkesempatan melihat dua supermoon di tahun 2018. Bulan purnama pada tanggal 2 dan tanggal 31 Januari 2018 juga akan menjadi supermoon, yang mana salah satunya akan terjadi gerhana Bulan total yang dapat diamati di Indonesia.

Selamat menanti supermoon!


Sumber: Space.com, NatGeo.
Dukung kami untuk terus aktif
Merasa artikel ini bermanfaat untuk kamu? Mau kami bisa terus menerbitkan artikel astronomi bermanfaat lainnya? Kami butuh dukunganmu!

Beri Dukungan
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com