Saran pencarian

Yuk Berburu Komet C/2017 O1 di Langit September 2017!

Pernahkah Anda melihat komet? Salah satu dari miliaran benda langit yang mirip seperti bola salju berdebu ini bisa diamati untuk beberapa pekan ke depan. Dikatalogkan sebagai C/2017 O1, komet ini bisa kita amati di langit dini hari dengan teleskop kecil.
Komet C/2017 O1 berada di dekat gugus bintang Pleiades. Kredit: Greg Hogan
Info Astronomy - Pernahkah Anda melihat komet? Salah satu dari miliaran benda langit yang mirip seperti bola salju berdebu ini bisa diamati untuk beberapa pekan ke depan. Dikatalogkan sebagai C/2017 O1, komet ini bisa kita amati di langit dini hari dengan teleskop kecil.

Komet C/2017 O1 merupakan jenis komet periode panjang yang kemungkinan besar berasal dari Awan Oort yang mengelilingi sistem tata surya kita. Komet ini pertama kali dideteksi keberadaannya pada tanggal 19 Juli 2017 oleh All Sky Automated Survey for Supernovae di Cerro Tololo, Cile.

Menariknya, komet ini dikabarkan sempat mengalami puncak kecerahan sesaat setelah ditemukan, kemudian semakin terang. Bila Anda memiliki teleskop kecil atau teropong yang berkualitas bagus, Anda bisa mulai berburu komet saat ini juga. Selama hampir sepanjang September, komet ini bakal berada di depan konstelasi Taurus dengan magnitudo +9,5.

Analisis orbit komet ini menunjukkan bahwa ia akan berada pada titik perihelion, atau titik paling dekat dengan Matahari, pada tanggal 14 Oktober 2017. Lalu komet ini juga akan paling dekat dengan Bumi (disebut perigee) pada tanggal 18 Oktober 2017 mendatang, yakni pada jarak sekitar 108 juta km dari planet kita.

Letak komet C/2017 O1 untuk langit Indonesia sepanjang September 2017. Kredit: Stellarium/InfoAstronomy.org

Seperti Apa Kenampakannya?

Meskipun komet tidak dapat diprediksi kecerahannya, pengamatan terbaru menunjukkan bahwa C/2017 O1 saat ini masih cukup cerah untuk diamati. Komet ini tidak dapat terlihat oleh mata tanpa bantuan alat pengamatan karena terlalu redup, namun komet tersebut bisa mencapai magnitudo sekitar +8. Jika demikian, akan sangat mudah diamati dengan teropong dan teleskop kecil.

Dalam pandangan melalui teropong atau teleskop, komet ini akan tampak bagaikan bintik hijau kecil yang berbeda dari bintang-bintang pada umumnya. Yang diamati tersebut merupakan bagian kepala komet, bagian yang diyakini dapat bersinar dalam cahaya hijau akibat dari molekul karbon diatomik (C2) yang bersinar akibat radiasi cahaya ultraviolet dari Matahari.

Pada awal hingga pertengahan September, komet C/2017 O1 bakal berada 4 derajat dari gugus bintang Pleiades, sekelompok bintang yang dapat terlihat oleh mata telanjang. Komet ini akan terbit di timur tak lama setelah tengah malam, lalu akan mencapai titik tertinggi di langit sebelum fajar tiba.

Perlu dicatat bahwa pergerakan komet tampak lambat karena berada sangat jauh dari Bumi kita. Dengan begitu, ia tidak akan melesat cepat seperti meteor bila sedang diamati. Komet akan cenderung "diam" di satu posisinya per hari, dan baru akan pindah sedikit di hari berikutnya.

Bagaimana Cara Memotret Komet?

Tripod dan kabel atau remote release (bisa juga menggunakan timer) adalah mutlak diperlukan bila ingin memotret komet, kecuali tentu bila ingin melihat komet yang bisa tampak di siang hari. Sayangnya, komet siang hari sangat langka sehingga hanya ada sembilan komet seperti itu dalam 332 tahun terakhir.

Selain tripod, Anda hanya membutuhkan DSLR yang bagus dan lensa dengan panjang fokus paling sedikit 100mm. Semakin panjang lensa Anda, semakin baik hasil potret Anda nantinya.

Komet C/2017 O1 di langit Italia. Kredit: Rolando Ligustri
Bila tripod, DSLR, dan lensa sudah siap, selanjutnya Anda perlu pergi ke lokasi yang bebas polusi cahaya. Memotret atau mengamati komet ini dari area kota benar-benar sebuah kesalahan. Anda tidak akan bisa melihatnya, bahkan masih sulit saat diamati lewat teleskop. Jadi, pastikan Anda berkunjung ke area yang masih gelap gulita saat malam hari, bebas dari sumber cahaya. Bisa ke area pedesaan atau pegunungan.

Atur kamera Anda ke RAW agar hasil jepretan bisa lebih baik dan bisa dengan mudah Anda sunting melalui aplikasi semacam Adobe Photoshop atau Adobe Lightroom.

Selanjutnya, ubah ISO kamera Anda hingga setidaknya 800. Jika kamera Anda dapat mengambil foto bebas noise dengan ISO yang lebih tinggi, maka ubah ISO ke yang lebih tinggi lagi. Atur pula kecepatan rana kamera Anda misalnya 5 atau 6 detik atau lebih tinggi sesuai naluri Anda sebagai fotografer.

Cari fokus terbaik pada kamera Anda dengan mengarahkan ke bintang paling terang di langit malam saat Anda memotret. Bila dirasa sudah fokus, kunci fokus tersebut, lalu mulailah memotret dengan menggunakan remote release cable atau timer agar hasil jepretan tidak goyang bila Anda menekan tombol rana.

Nah, itulah sedikit informasi terkait komet C/2017 O1 yang akan terlihat di langit September ini. Selamat berburu komet dan clear skies!



Sumber: Astronomers Telegram, EarthSky.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.