Ilustasi kota hunian SpaceX di planet Mars. Kredit: SpaceX |
Elon Musk mempresentasikan versi terbaru dari rencana kolonisasi Mars-nya hari ini, dalam sebuah pertemuan Kongres Astronautika Internasional ke-68 di Adelaide, Australia.
Konsep baru misi kolonisasi Mars oleh SpaceX ini memiliki roket dan kapal antariksa yang sedikit lebih kecil yang dirancang untuk perjalanan ke Mars, ke Bulan, dan bahkan transportasi antara satu lokasi ke lokasi lainnya di Bumi.
SpaceX juga berencana akan memensiunkan roket Falcon 9, Falcon Heavy, and kapsul antariksa Dragon sepenuhnya, yang nantinya dana dari roket-roket tersebut akan dialokasikan untuk misi kolonisasi Mars sepenuhnya.
Yang lebih gila adalah, SpaceX berencana untuk mengirimkan sejuta orang ke Mars dalam 40 sampai 100 tahun ke depan. Kini, SpaceX sedang berfokus untuk mengembangkan roket barunya yang dijuluki sebagai BFR, yang merupakan singkatan dari "Big F***ing Rocket". Diperkirakan, pembangunan BFR akan menelan biaya 10 miliar dolar AS.
Roket BFR akan memiliki lebar 9 meter, tinggi 48 meter, dan bakal dilengkapi 31 mesin Raptor. Sebagai perbandingan, stage one roket Falcon 9 milik SpaceX saat ini hanya memiliki sembilan mesin Merlin.
Spesifikasi BFR. Kredit: SpaceX |
Agar biaya pengembangkan roketnya terjangkau, Musk mengatakan SpaceX akan mengandalkan penghematan biaya dengan mengandalkan roket yang bisa digunakan kembali seperti BFR tadi, serta menggabungkan semua roket yang mereka miliki menjadi satu lini produk.
"Kami ingin memiliki satu roket dan kapal antariksa yang dapat menggantikan Falcon 9, Falcon Heavy, dan kapsul antariksa Dragon," kata Musk. "Jika kami bisa melakukan itu, semua sumber daya itu bisa diterapkan pada sistem BFR untuk misi kolonisasi Mars ini."
SpaceX sekarang memulai pengembangan serius sistem BFR. Perusahaan ini bertujuan untuk meluncurkan setidaknya dua kapal antariksa nirawak pengangkut kargo ke Mars pada tahun 2022, terutama untuk menyediakan sumber daya yang diperlukan dan menyiapkan infrastruktur seperti sistem pembangkit listrik, pertambangan, dan pendukung kehidupan lainnya.
Jika semua berjalan sesuai rencana, dua kapal kargo dan dua kapal antariksa kru akan berangkat ke Planet Merah pada tahun 2024 untuk mendirikan pabrik produksi propelan dan mulai membangun basis kota kecil di Mars. Kota ini akan terus tumbuh dan tumbuh, karena semakin banyak kapal antariksa yang mendarat yang membawa astronot baru serta persediaan baru.
Tujuan jangka panjangnya adalah tentu saja teraformasi Mars, membuat Planet Merah menjadi planet yang cocok bagi kehidupan manusia. "Ini sudah tahun 2017, kita seharusnya sudah memiliki kemajuan dalam menjelajahi planet selain Bumi," kata Musk.
Bukan tidak mungkin, misi SpaceX akan terwujud, yang akan membuat manusia menjadi makhluk antarplanet dengan dua hunian planet berbeda; Bumi dan Mars. Sebuah kemajuan bagi ilmu pengetahuan. Sebuah kemajuan untuk umat manusia.
Hmm.. bagaimana dengan Indonesia? Akankah kita kalah dengan perusahaan antariksa swasta?
Sumber: Space.com.