Foto hanya ilustrasi. Kredit: NASA |
Setelah sejak tahun 2004, atau sekitar 13 tahun yang lalu, mengorbit planet Saturnus, wahana antariksa nirawak Cassini kini kehabisan bahan bakar sehingga akan sulit dikontrol. Misinya pun akan berakhir. Cassini sekarang berada pada pendekatan terakhirnya ke Saturnus, mengakhiri bagian akhir misi, yang disebut Grand Finale.
"Sinyal akhir dari Cassini akan seperti gema," kata Earl Maize, manajer proyek Cassini di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di Pasadena, California, AS dalam sebuah pernyataan dilansir IFLScience.com. "Sinyal ini akan menyebar ke seluruh penjuru tata surya hampir satu setengah jam setelah Cassini sendiri telah hancur berkeping-keping akibat tekanan tinggi di atmosfer Saturnus."
Cassini diarahkan secara sengaja untuk nyemplung ke atmosfer Saturnus untuk dihancurkan dan mengakhiri misi tersebut. Selain karena kehabisan bahan bakar, para astronom tidak ingin Cassini mengontaminasi bulan-bulan milik Saturnus yang berpotensi mengandung kehidupan asing seperti Enseladus dan Titan.
Skenario misi Grand Finale Cassini. Kredit: NASA/JPL-Caltech |
Pada tanggal 15 September 2017 pukul 01.37 am PDT, atau pada 15 September 2017 pukul 15.37 WIB, wahana antariksa Cassini akan mengonfigruasikan ulang transmisi ilmiahnya terhadap ruang kontrol di Bumi secara real-time. Di fase ini, Cassini akan mencoba mengirimkan data dan gambar Saturnus sebelum akhirnya masuk atmosfer Saturnus.
Selanjutnya, pada pukul 04.31 am PDT di hari yang sama (15/9) atau sekitar pukul 18.31 WIB, Cassini akan mulai memasuki atmosfer Saturnus. Ini akan terus mengarahkan antena utamanya ke Bumi selama mungkin, mengirimkan kembali data penting di atmosfer Saturnus, sebelum akhirnya akan hilang kontak pukul 04.55 am PDT (18.55 WIB).
Pada saat hilang kontak itu, diperkirakan Cassini tidak lagi bisa mengatasi hambatan atmosfer Saturnus, dan antena Cassini akan bergerak menjauh dari Bumi, sehingga menyebabkan sinyal hilang. Cassini kemudian akan non-aktif, membawa misinya berakhir ketika ia akan hancur berantakan di atmosfer Saturnus.
Jalur terakhir yang akan dilalui Cassini, tiap titik dilalui selama 10 detik. Kredit: NASA/JPL-Caltech |
Selamat tinggal, Cassini. Pengorbit planet Saturnus pertama dan satu-satunya. Cassini telah meninggalkan banyak warisan penemuan dan penelitian yang mungkin tidak akan pernah dilakukan oleh wahana antariksa lain.
Sumber: Jet Propulsion Laboratory NASA