Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Mengenal Teleskop Radio

Selain teleskop-teleskop optik yang menggunakan cermin atau lensa, para astronom juga menggunakan jenis teleskop lain yang merupakan teleskop radio. Bagaimana cara kerjanya dan seberapa bagus kualitasnya dalam mengamati alam semesta? Berikut kami ulas selengkapnya.
Teleskop radio Arecibo. Kredit: Wikimedia Commons
Info Astronomy - Selain teleskop-teleskop optik yang menggunakan cermin atau lensa, para astronom juga menggunakan jenis teleskop lain yang merupakan teleskop radio. Bagaimana cara kerjanya dan seberapa bagus kualitasnya dalam mengamati alam semesta? Berikut kami ulas selengkapnya.

Para astronom menggunakan teleskop radio untuk mempelajari sinyal radio yang dipancarkan oleh bintang, galaksi, lubang hitam, dan benda-benda alam semesta lainnya. Kadang kala, para astronom juga dapat menggunakannya untuk mentransmisikan dan memantulkan sinyal radio dari planet-planet atau benda-benda di tata surya kita.

Teleskop yang dirancang khusus ini dapat mengamati panjang gelombang cahaya terpanjang, mulai dari 1 milimeter sampai lebih dari 10 meter. Sebagai perbandingan, gelombang cahaya tampak (visible light) hanya beberapa ratus nanometer, dan 1 nanometer hanya 1/100 ketebalan selembar kertas!

Teleskop radio berbeda dengan teleskop optik. Teleskop radio biasanya berbentuk antena parabola besar seperti piring yang digunakan secara tunggal atau dalam array. Teleskop radio biasanya juga ditempatkan jauh dari pusat-pusat kota atau wilayah berpenduduk untuk menghindari interferensi elektromagnetik (EMI) dari radio, TV, radar, dan perangkat yang memancarkan EMI lainnya.

Hal ini mirip dengan penempatan teleskop optik yang jauh dari perkotaan untuk menghindari polusi cahaya, dengan perbedaan yang lebih mencolok adalah teleskop radio lebih sering ditempatkan di area lembah untuk lebih melindungi mereka dari EMI, sementara teleskop optik lebih sering ditempatkan di puncak gunung.

Perbedaan mendasar dari teleskop radio dengan teleskop optik pada umumnya adalah pada sinyal yang ditangkap. Jika teleskop optik menangkap gelombang elektromagnetik yang berupa cahaya tampak, maka teleskop radio menangkap gelombang elektromagnetik yang berupa sinyal radio.

Dari perbedaan ini, maka bentuk instrumen yang digunakan untuk menangkap sinyal elektromagnetik itu juga berbeda. Untuk teleskop optik, maka menggunakan lensa atau cermin sebagai komponen utamanya untuk mengumpulkan cahaya. Sedangkan untuk teleskop radio, instrumen utama untuk mengumpulkan sinyal radio adalah parabola.

Salah satu teleskop radio di Effelsberg, Jerman. Kredit: Wikimedia Commons
Dari parabola ini, selanjutnya sinyal radio yang diterima dari benda-benda alam semesta akan diarahkan ke antena kecil sebagai detektornya. Ada pula teleskop radio yang tidak menggunakan parabola, melainkan hanya menggunakan kawat dengan panjang tertentu yang dibentangkan.

Benda alam semesta yang bisa diamati dengan teleskop radio juga berbeda dengan benda yang bisa diamati dengan teleskop optik. Tidak semua benda alam semesta yang bisa diamati dengan teleskop radio bisa diamati dengan teleskop optik, begitu juga sebaliknya. Teleskop radio ini sangat sangat memungkinkan untuk dibuat sendiri oleh pelajar ataupun mahasiswa, penghobi elektronika, maupun anggota radio amatir.

Nah, itulah sedikit tentang teleskop radio. Semoga menambah wawasan!


Sumber: NRAO, AstroSurf, ATNF CSIRO.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.