Konjungsi Jupiter dengan Bulan, 22 September 2017. |
Bila Anda ingin mengamatinya, tunggulah hingga cahaya senja memudar, lalu langsung tengok arah barat sekitar setengah jam setelah Matahari terbenam. Sekitar pukul 18.30 waktu setempat daerah Anda, Anda akan menjumpai Bulan sabit tipis di ketinggian 15 derajat dari cakrawala barat.
Dengan menemukan Bulan sabit tipis ini, Anda akan lebih mudah menemukan planet Jupiter yang berada di arah selatannya. Ingat, karena jarak Bumi-Jupiter yang sangat jauh, planet termasif di tata surya kita tersebut hanya akan tampak bagaikan bintang kuning terang yang tidak berkelap-kelip.
Jupiter diamati lewat teleskop. Kredit: Fernando Roquel Torres |
Dalam astronomi, peristiwa dekatnya Chandra dengan Jupiter ini dikenal dengan istilah "konjungsi". Konjungsi artinya "searah". Artinya, posisi Bulan dan Jupiter selepas senja nanti akan searah berada di posisi yang sama dalam pandangan dari Bumi, dan bukan berarti mereka berdua benar-benar berdekatan. Pada nyatanya, kedua benda langit tersebut berjarak sangat jauh satu sama lain.
Selain kita akan melihat Jupiter di dekat Bulan, nanti juga akan terlihat bintang paling terang di konstelasi Virgo, Spica. Bulan-Jupiter-Spica akan membentuk formasi segitiga seperti yang terpampang pada ilustrasi peta langit di bagian paling atas artikel ini.
Spica adalah bintang biner dekat yang saling mengorbit sekitar empat hari satu sama lain. Bintang biner adalah jenis bintang ganda yang saling mengorbit. Pada kasus Spica, kedua bintang ini berada cukup berdekatan sehingga mereka tidak dapat dipisahkan sebagai dua bintang saat diamati dari Bumi bahkan saat melalui teleskop.
Jadi, selamat mengamati konjungsi Bulan-Jupiter. Clear skies!