![]() |
Ilustrasi. Kredit: Shutterstock |
Planet Terpanas Bukan Merkurius
Seperti diketahui, Merkurius merupakan planet terdekat dengan Matahari, ia terletak jauh di bawah separuh jarak Bumi ke Matahari. Oleh karena itu, tidak heran bila banyak orang mengira bahwa Merkurius adalah planet terpanas di tata surya kita. Padahal, hal tersebut keliru!
Planet terpanas di tata surya adalah Venus. Walaupun berada lebih dari 30 juta kilometer lebih jauh dari Matahari daripada Merkurius, hal itu tidak membuat Venus lebih dingin daripada Merkurius. Untuk pertimbangan praktis, Merkurius tidak memiliki atmosfer, tidak ada "selimut hangat" untuk membantu menjaga panas Matahari untuk tetap berada di permukaan Merkurius.
Sementara Venus, diselimuti oleh atmosfer yang 100 kali lebih tebal dari atmosfer Bumi kita. Tebalnya atmosfer Venus telah mencegah panas Matahari untuk keluar kembali ke angkasa, dan dengan demikian meningkatkan suhu keseluruhan permukaan planet ini. Sebuah fenomena yang mirip seperti efek rumah kaca. Lebih tepatnya, efek rumah kaca yang berlebihan.
![]() |
Planet Venus. Kredit: NASA |
Sementara itu, suhu maksimum pada Merkurius "hanya" sekitar 426 derajat Celcius. Selain itu, kurangnya atmosfer menyebabkan suhu permukaan Merkurius bervariasi hingga ratusan derajat, sedangkan lapisan tebal karbon dioksida menjaga suhu permukaan Venus tetap stabil, hampir tidak bervariasi sama sekali, baik saat siang atau malam hari!
Pluto Lebih Kecil dari Luas Wilayah Amerika Serikat
Jarak dari ujung ke ujung di Amerika Serikat adalah lebih dari 4.667 kilometer (dari California Utara sampai Maine). Sementara itu, dari data wahana antariksa New Horizons, diketahui bahwa Pluto berdiameter tidak lebih dari 2.374 kilometer.
Dengan kata lain, diameter Pluto ternyata dua kali lebih kecil dari lebar wilayah AS. Inilah yang menyebabkan Pluto kehilangan status "planet"-nya. Pada tahun 2006, Persatuan Astronomi Internasional (IAU) secara resmi menurunkan status Pluto menjadi "planet kerdil" karena memang ukurannya yang mungil.
Ujung Tata Surya 1.000 Kali Lebih Jauh dari Pluto
Pernah berpikir ada apa di ujung tata surya kita? Anda mungkin berpikir bahwa tata surya ujungnya merupakan orbit planet kerdil Pluto. Sayangnya, hal tersebut keliru. Bahkan, ada banyak planet-planet kerdil lain yang berada di luar orbit Pluto!
Planet-planet kerdil tersebut dikenal sebagai "Objek Trans-Neptunian" (TNO), atau "Objek Sabuk Kuiper" (KBO). Sabuk Kuiper sendiri, yang merupakan pabrik komet di tata surya, diperkirakan mencakup 50 hingga 60 SA. Ada lagi bagian yang lebih jauh lagi di tata surya, yakni Awan Oort raksasa yang meluas sampai 50.000 SA dari Matahari, atau sekitar setengah tahun cahaya, lebih dari seribu kali lebih jauh dari pada Pluto.
![]() |
Pluto. Kredit: NASA/SwRI/JHUAPL |
Tunggu... Samudra? Bukankah Jupiter merupakan planet gas? Jangan salah kaprah. Mengorbit pada jarak lima kali lebih jauh dari Matahari daripada Bumi, planet Jupiter mampu mempertahankan kadar hidrogen dan helium yang jauh lebih tinggi bila daripada planet kita.
Dan ya, Jupiter merupakan planet dengan komposisi utama berupa hidrogen dan helium. Mengingat komposisi massa dan kimia planet ini, tekanan tinggi di Jupiter membuat hidrogen di sana berubah menjadi cair. Dengan kata lain, Jupiter memiliki samudra hidrogen cair.
Model superkomputer bahkan menunjukkan bahwa samudra hidrogen cair di Jupiter ini bukan hanya samudra terbesar yang dikenal di tata surya, namun kedalamannya juga diketahui sekitar 40.000 kilometer!
Kita Hidup di Dalam Matahari
Fakta aneh apa lagi ini? Jelas-jelas kita hidup di Bumi! Kebanyakan dari kita menganggap Matahari sebagai bola panas yang besar yang jauhnya 150 juta kilometer. Itu benar. Tapi sebenarnya, atmosfer terluar Matahari jauh melampaui permukaannya yang terlihat.
Tahukah Anda? Planet Bumi kita ternyata mengorbit di dalam atmosfer terluar Matahari yang tak terlihat ini, dan kita melihat bukti ini saat ada hembusan angin matahari yang dapat menghasilkan aurora. Atmosfer terluar Matahari bahkan tidak berakhir di Bumi. Aurora telah teramati juga terbentuk di Jupiter, Saturnus, Uranus, dan bahkan Neptunus yang jauh.
Atmosfer terluar Matahari yang tak tampak tersebut dikenal sebagai "heliosfer", yang diperkirakan meluas setidaknya hingga 100 SA, di mana 1 SA sama dengan 150 juta kilometer. Jadi, sudah paham kan dengan pernyataan "Kita hidup di dalam Matahari"?
Nah, itulah beberapa fakta menarik tentang tata surya kita. Semoga menambah wawasan Anda!
Sumber: EarthSky.org