Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

NASA Bakal Kirim Robot Penghasil Oksigen ke Mars

Bila di masa depan manusia akan melakukan misi pendaratan ke planet Mars, maka kita memerlukan oksigen. Itulah fokus lembaga antariksa AS (NASA) saat ini. Menurut CEO NASA, Robert Lightfoot Jr, mereka akan mengirimkan robot yang dapat memproduksi oksigen di Planet Merah.
Planet Mars. Kredit: NASA/JPL-Caltech
Info Astronomy - Bila di masa depan manusia akan melakukan misi pendaratan ke planet Mars, maka kita memerlukan oksigen. Itulah fokus lembaga antariksa AS (NASA) saat ini. Menurut CEO NASA, Robert Lightfoot Jr, mereka akan mengirimkan robot yang dapat memproduksi oksigen di Planet Merah.

Sejauh ini, telah diketahui ada banyak air yang bersembunyi di bawah permukaan Mars, dan bahkan juga turun badai salju di sana. Tapi, tanpa molekul vital seperti oksigen, manusia bisa kalang kabut saat berhasil mendarat di sana.

Tidak, robot yang akan dikirim NASA pada tahun 2020 mendatang ini tidak akan mengangkut bertangki-tangki oksigen dari Bumi, melainkan akan secara langsung memproduksi senyawa tersebut saat sang robot tiba di permukaan Planet Merah.

"Pendarat berikutnya yang memiliki misi ke Mars, robot penjelajah Mars 2020, memiliki salah satu misi percobaan ilmiah penting di mana kita akan mencoba menghasilkan oksigen sendiri dari atmosfer Mars," Lightfoot menjelaskan seperti dilansir dari Futurism.com (24/8).

Lalu, bagaimana eksperimen ini akan dilakukan?

Atmosfer di Mars sangat berbeda dengan Bumi. Titik biru pucat tempat kita tinggal ini memiliki atmosfer yang sebagian besar terdiri dari nitrogen, 21 persen di antaranya adalah oksigen. Sementara itu, planet Mars memiliki atmosfer yang sebagian besar terdiri dari karbon dioksida (95 persen), dengan sedikit nitrogen (3 persen). Ya, tak ada oksigen di Mars!

Atmosfer Mars juga sangat tipis. Beberapa juta tahun yang lalu, atmosfer Mars diketahui jauh lebih padat, dan bahkan mengandung oksigen seperti di Bumi. Namun, medan magnetnya runtuh, sehingga angin Matahari yang membawa partikel bermuatan mengikis atmosfer Mars dengan mudah karena tak ada perlindungan dari medan magnet. Hal ini membuat oksigen di Mars hilang.

Salah satu cara yang akan dicoba dalam meningkatkan kembali kadar oksigen di Mars adalah dengan melakukan hal yang sama seperti yang alam lakukan. Fotosintesis secara aktif dapat mengubah karbon dioksida menjadi oksigen sepanjang waktu. Jadi, jika sesuatu yang mirip dengan proses fotosintesis ini dapat dikompres ke dalam kotak kecil, NASA akan mengirimkannya ke Mars.

Salah satu metode di mana "fotosintesis buatan" ini bisa dilakukan adalah, NASA akan menggunakan laser yang kuat untuk "mengiris" atom karbon yang ada pada CO2 di atmosfer Mars, untuk nantinya menghasilkan O2 yang bisa dihirup manusia. Sebagai alternatif, robot Mars 2020 juga akan menggunakan sel bahan bakar untuk memisahkan atom karbon dan oksigen satu sama lain dalam proses yang dikenal sebagai elektrolisis.

Jika eksperimen ini berhasil menghasilkan oksigen yang cukup bagi astronot penjelajah Mars masa depan, maka misi pendaratan manusia di Mars akan segera dilakukan. Sebagai gas, oksigen bisa dipakai untuk bernapas; Sebagai cairan, oksigen bisa digunakan sebagai bahan bakar roket literal.

Berbeda dengan misi teraformasi Mars, misi ini tetap menjadi sebuah langkah yang menarik untuk membuat seonggok batu besar keempat dari Matahari menjadi jauh lebih laik huni.


Sumber: Futurism, Space.com, Vice.com.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.