Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Gerhana Matahari Terjadi 350 Tahun Sekali? Keliru!

Banyak yang bingung mengapa gerhana Matahari total terjadi lagi pada 21 Agustus 2017. Padahal, gerhana Matahari total sebelumnya sudah terjadi di Indonesia pada 9 Maret 2016. Mereka beranggapan bahwa gerhana Matahari terjadi 350 tahun sekali. Sayangnya, hal tersebut keliru.

Info Astronomy
 - Banyak yang bingung mengapa gerhana Matahari terjadi lagi pada 20 April 2023 mendatang. Padahal, menurut banyak pemberitaan di media, gerhana Matahari terjadi 350 tahun sekali. Terus kenapa sekarang sering terjadi gerhana ya?

Faktanya, gerhana Matahari memang bukan fenomena langka, dan tidak pernah menjadi fenomena langka sejak Bumi dan Bulan terbentuk 4,5 miliar tahun lalu. Setidaknya selalu ada antara 2 sampai 7 peristiwa gerhana Matahari setiap tahunnya, yang masing-masing gerhana Matahari tersebut terlihat di lokasi yang berbeda-beda, tidak persis sama dan tidak bisa dilihat di seluruh penjuru Bumi sekaligus.

Contohnya tahun ini, 2023 mendapat jatah 2 peristiwa gerhana Matahari. Gerhana pertama terjadi pada 20 April 2023, yakni gerhana Matahari hibrida yang terlihat di Indonesia, Australia, dan Timor Leste. Sementara gerhana Matahari kedua adalah gerhana Matahari cincin pada 14 Oktober 2023 yang melintasi Amerika Serikat, Meksiko, hingga negara-negara di wilayah utara Amerika Selatan.

Sering terjadinya gerhana Matahari juga bukan pertanda buruk, setidaknya dalam konteks ilmiah, karena memang hanya peristiwa biasa ketika Bulan menghalangi Matahari dalam pandangan dari Bumi. Justru inilah saat yang ditunggu-tunggu untuk belajar lebih jauh tentang benda-benda langit, khususnya Matahari dan Bulan.

Lalu, mengapa ada yang beranggapan bahwa gerhana terjadi 350 tahun sekali? Ini sebenarnya adalah salah pemahaman. 350 tahun, atau lebih tepatnya 375 tahun, adalah waktu yang diperlukan bagi sebuah peristiwa gerhana Matahari kembali ke lokasi yang sama. Ingat ya, lokasi yang sama, bukan negara yang sama.

Itu artinya, suatu lokasi yang sama secara rata-rata bisa mengalami satu kali gerhana Matahari total dalam 375 tahun. Misalnya, bila Jakarta dilalui jalur gerhana Matahari total hari ini, maka butuh 375 tahun agar jalur gerhana total bisa melintasi Jakarta lagi. Walau begitu, angka ini hanyalah data statistik. Bisa kurang dari 375 tahun, bahkan bisa lebih dari 1.000 tahun.

Setiap peristiwa gerhana Matahari memiliki jalur gerhana yang berbeda-beda. Jalur gerhana terbentuk dari bayangan umbra yang dihasilkan ketika Bulan menghalangi Bumi. Orang-orang yang tinggal di lokasi yang dilalui jalur gerhana total dapat menyaksikan gerhana Matahari total.

Jadi, tidak perlu menunggu selama 350 atau 375 tahun untuk mengamati gerhana Matahari ya. Jangan mau dibohongi pakai gerhana.

Sumber:
  • Rao, J. (2017). Total Solar Eclipses: How Often Do They Occur (and Why)?. SPACE.com.
  • Stephenson, F. R. (2023). The frequency of solar and lunar eclipses. Britannica.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.