Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Galaksi Bimasakti Kemungkinan Miliki 100 Juta Lubang Hitam

Jika peradaban kita ssudah sampai pada titik di mana kita bisa menjelajah galaksi Bimasakti dengan kapal antariksa berkecepatan warp seperti pada film Star Trek, kita tampaknya harus sangat berhati-hati, sebab penelitian baru-baru ini memperkirakan galaksi kita memiliki 100 juta lubang hitam.
Gargantua, ilustrasi paling mendekati lubang hitam di alam semesta saat ini. Kredit: Warner Bros/Wikimedia Commons
Info Astronomy - Jika peradaban kita sudah sampai pada titik di mana kita bisa menjelajah galaksi Bimasakti dengan kapal antariksa berkecepatan warp seperti pada film Star Trek, kita tampaknya harus sangat berhati-hati, sebab penelitian baru-baru ini memperkirakan galaksi kita memiliki 100 juta lubang hitam.

Penelitian yang dipublikasikan di Pemberitahuan Bulanan Royal Astronomical Society ini dimulai dengan mendeteksi dua lubang hitam besar yang menghasilkan gelombang gravitasi yang dideteksi oleh Observatorium LIGO tahun lalu. Para astronom di LIGO menemukan bahwa dua lubang hitam yang bergabung tersebut masing-masing memiliki massa yang setara dengan 30 kali massa Matahari.

"Pada dasarnya, pendeteksian gelombang gravitasi merupakan konfirmasi dari teori relativitas umum Einstein," kata salah satu astronom di LIGO, Profesor James Bullock. "Tapi, penggabungan dua lubang hitam dengan massa masing-masing 30 kali massa Matahari itu sungguh mengejutkan dan membuat kami bertanya, 'Seberapa umum lubang hitam seukuran ini, dan seberapa sering mereka saling bergabung?'"

Berdasarkan perkiraan dari tingkat penggabungan lubang hitam, para astronom ini dapat menentukan berapa banyak jumlah lubang hitam di galaksi kita. Para peneliti berasumsi bahwa lubang hitam ini terbentuk dari bintang-bintang yang mati, dan massa lubang hitam tergantung pada massa bintang yang mati tersebut.

Bintang sendiri terbentuk melalui awan hidrogen yang runtuh. Agar gas antarbintang ini dapat berubah menjadi bintang, perlu cukup dingin untuk pertama kali mengembun dan kemudian runtuh di bawah gravitasinya sendiri.

Bintang-bintang yang telah terbentuk ini kemudian akan mengakhiri hidupnya dengan meledak dalam supernova yang mengeluarkan banyak unsur lebih berat daripada hidrogen ke alam semesta. Unsur-unsur ini membantu mendinginkan gas hidrogen lain di sekitarnya lebih cepat dan membantu membuat bintang-bintnag baru yang berukuran lebih kecil.

"Kami memiliki pemahaman yang cukup bagus tentang keseluruhan populasi bintang di alam semesta dan distribusi massal mereka saat mereka lahir, jadi kami dapat mengetahui berapa banyak lubang hitam yang seharusnya terbentuk dengan massa setara 100 massa Matahari," kata Bullock. "Kami pun bisa memperkirakan berapa banyak lubang hitam di galaksi kita."

Lubang hitam hanya bisa dilihat secara langsung dalam beberapa cara, dan metode yang paling sering digunakan adalah dengan melihat bagaimana lubang hitam ini berinteraksi dengan objek di sekitarnya.

Jadi, berdasarkan populasi bintang dan tingkat penggabungan lubang hitam yang telah diamati oleh Observatorium LIGO, jumlah lubang hitam di galaksi kita diperkirakan mencapai 100 juta lubang hitam, yang mana lubang hitam terbesar merupakan lubang hitam supermasif Sagitarius di pusat galaksi kita.


Sumber: Royal Astronomical Society, IFLScience.com, UCI News.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.