Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Tata Surya Kita Akan Miliki 10 Anggota Planet Utama?

Setelah diturunkannya status Pluto dari "planet" menjadi "planet kerdil" pada Agustus 2006, jumlah anggota planet utama di tata surya kita turun menjadi 8 planet. Kini, dengan hipotesis adanya planet kesembilan dan planet kesepuluh, akankah tata surya kita memiliki 10 anggota planet utama?
Ilustrasi. Kredit: Spaceplace NASA
Info Astronomy - Setelah diturunkannya status Pluto dari "planet" menjadi "planet kerdil" pada Agustus 2006, jumlah anggota planet utama di tata surya kita turun menjadi 8 planet. Kini, dengan hipotesis adanya planet kesembilan dan planet kesepuluh, akankah tata surya kita memiliki 10 anggota planet utama?

Mari kita amati sejauh mana perkembangan penelitian planet kesembilan dan planet kesepuluh itu. Kedua planet hipotesis ini diusulkan oleh dua kelompok astronom yang berbeda. Lalu bagaimana mereka bisa mengusulkan keberadaan kedua planet yang belum dikonfirmasi sejauh ini itu?

Planet kesembilan diklaim memiliki massa sekitar 10 kali lebih besar dari massa Bumi, ia bersembunyi di tepian tata surya kita dan menunggu untuk ditemukan. Diperkirakan, planet kesembilan mengorbit Matahari pada jarak 200 kali jarak antara Bumi-Matahari. Planet ini belum pernah teramati secara langsung.

Justru sebaliknya, sang penggagas Konstantin Batygin dan Mike Brown dari California Institute of Technology di Pasadena menyimpulkan keberadaan planet kesembilan dari objek-objek di Sabuk Kuiper yang memiliki gerak orbit aneh.

Sampai pada artikel ini diterbitkan, planet kesembilan belum teramati. Batygin dan Brown memprediksi keberadaannya melalui model matematika, persis seperti memprediksi keberadaan Neptunus ratusan tahun silam.

"Kami memiliki tanda-tanda gravitasi dari planet raksasa di tepi tata surya," kata Batygin, dikutip dari Jurnal Nature. Tapi yang menarik, mereka mengatakan bahwa beberapa teleskop yang paling kuat di Bumi saat ini mungkin mampu mengobservasi planet seukuran Neptunus ini.

Bukti keberadaan planet kesembilan sejauh ini hanya berasal dari pengamatan gerakan orbit dari objek-objek di Sabuk Kuiper, sebuah wilayah yang luas di luar orbit Pluto yang berisi material komet. Gerakan orbit objek-objek di sana menunjukkan adanya planet raksasa yang mengorbit dalam orbit yang sangat elips mengelilingi Matahari, menyelesaikan orbit setiap 10.000 hingga 20.000 tahun.

Ilustrasi planet kesembilan. Kredit: R. Hurt (IPAC)
Bagaimana dengan planet kesepuluh? Pengumuman "temuan" planet kesembilan dilakukan pada tahun 2016, sedangkan pengumuman planet kesepuluh baru dilakukan belum lama ini oleh astronom Kat Volk dan Renu Malhotra dari Lunar and Planetary Laboratory (LPL) yang berada di Universitas Arizona, Amerika Serikat.

Tak jauh berbeda dengan metode pendeteksian planet kesembilan, Volk dan Malhotra mengusulkan keberadaan planet kesepuluh dengan memantau pergerakan batuan ruang angkasa di Sabuk Kuiper. Dari pantauan tersebut, kedua astronom ini menemukan bahwa gerak beberapa objek di Sabuk Kuiper mengindikasikan adanya sebuah planet yang tak terlihat yang gravitasinya berpengaruh besar.

Namun, alih-alih mendukung hipotesis keberadaan planet kesembilan, Volk dan Malhotra mempublikasikan jurnal penelitian di The Astrophysical Journal yang mengatakan bahwa mereka menemukan planet kesepuluh. Alasannya, planet kesembilan yang diperkirakan bermassa 10 kali massa Bumi tidak dapat menjelaskan anomali pada objek-objek Sabuk Kuiper yang mereka amati.

Planet kesepuluh ini diperkirakan memiliki massa yang sama dengan Mars. Planet kesepuluh ini juga diperkirakan mengorbit lebih dekat dengan Matahari daripada planet kesembilan, namun sekitar 60 kali lebih jauh dari Matahari daripada Bumi (sekitar 60 AU, 1 AU = 150 juta km). Planet kesembilan diperkirakan berjarak antara 500 dan 700 AU dari Matahari. Sangat jauh!

Kehadiran planet kesepuluh didasarkan pada studi 600 benda Sabuk Kuiper. Beberapa dari benda Sabuk Kuiper tersebut teramati memiliki orbit "melengkung" yang aneh, yang membuat mereka miring sekitar delapan derajat terhadap bidang orbit planet-planet utama di tata surya.

Menurut Volk dan Malhotra yang melakukan studi planet kesepuluh, penjelasan terbaik untuk menjawab mengapa ada kemiringan orbit beberapa benda di Sabuk Kuiper ini adalah adanya planet lain bermassa besar di luar sana yang mempengaruhinya. Dan karena planet kesembilan berjarak begitu jauh, maka bukan ia yang bertanggung jawab, melainkan planet kesepuluh.

Ilustrasi planet kesepuluh. Kredit: New Scientist
Bukan sains namanya bila tak ada skeptisme. Klaim yang besar wajib memiliki bukti yang besar. Sejauh ini, klaim keberadaan planet kesembilan dan planet kesepuluh dianggap belum memiliki bukti yang besar, seperti gambar misalnya. Keberadaan kedua planet hipotesis itu masih sebatas perhitungan saja, belum ada bukti otentiknya.

Bahkan, baru-baru ini ada sebuah studi yang menyatakan bahwa planet kesembilan sebenarnya tak pernah ada. Data yang didapat Batygin dan Brown dikatakan hanya merupakan bias yang sebenarnya bukan mengindikasikan keberadaan planet asing raksasa di tepi tata surya.

Walau begitu, penelitian terhadap planet kesembilan maupun planet kesepuluh tetap dilakukan untuk mencari lebih banyak bukti. Dan bila nantinya keberadaan dua planet ini terkonfirmasi dengan bukti-bukti, maka bukan tidak mungkin tata surya bakal memiliki 10 anggota planet.


Referensi: 
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.