Saran pencarian

Mengenal Katai Cokelat, Bintang Gagal yang Menyerupai Planet

Alam semesta tak hanya berisi bintang, planet, dan satelit-satelit alami saja, melainkan juga benda-benda unik seperti katai cokelat. Benda langit yang satu ini cukup menarik karena ia terlalu besar untuk disebut planet, tapi terlalu kecil untuk menjadi sebuah bintang.
Ilustrasi katai cokelat. Kredit: NASA/JPL-Caltech
Info Astronomy - Alam semesta tak hanya berisi bintang, planet, dan satelit-satelit alami saja, melainkan juga benda-benda unik seperti katai cokelat. Benda langit yang satu ini cukup menarik karena ia terlalu besar untuk disebut planet, tapi terlalu kecil untuk menjadi sebuah bintang.

Ya, terkadang awan gas dan debu molekuler yang runtuh tidak menciptakan bintang, bisa saja menjadi sebuah katai cokelat. Katai cokelat memiliki unsur-unsur yang mirip bintang, namun ia kekurangan massa untuk memulai fusi nuklir di intinya.

Karena katai coklat tidak pernah melakukan proses fusi pada intinya, para ilmuwan kadang-kadang menyebut mereka sebagai "bintang gagal."

Kegagalan Pembentukan

Proses pembentukan sebuah katai coklat sebenarnya hampir seperti pembentukan bintang sejati pada umumnya. Yakni runtuhnya awan debu dan gas molekuler, kemudian gravitasi mengikat material-material runtuhan tadi secara rapat dan membentuk protobintang muda di pusatnya.

Untuk jenis bintang deret utama (seperti Matahari kita), gravitasi mendorong masuk ke dalam sampai fusi hidrogen terjadi dalam inti mereka. Namun, sebuah katai cokelat tidak pernah mencapai tahap krusial seperti deret utama ini.

Hal tersebut terjadi karena saat pembentukannya, tidak ada cukup massa pada sebuah katai cokelat. Semakin besar massa, semakin lancar proses fusi hidrogen. Pada akhirnya, bintang tersebut tidak menyala terang, melainkan hanya redup saja menyerupai planet namun ukurannya terlampau besar.

Mengapa Tak Dianggap Sebagai Planet?

Katai cokelat sendiri dapat terbentuk dalam berbagai massa dan suhu. Ukuran katai cokelat yang telah diteliti para astronom dunia berkisar antara 13 sampai 90 kali massa Jupiter, atau sekitar sepersepuluh massa Matahari.

Karena katai cokelat memiliki massa yang sangat kecil, hal ini kadang membingungkan para astronom saat pertama kali menemukannya; mereka menemukan katai cokelat atau planet masif? Mirip seperti planet, katai cokelat dapat memiliki atmosfir dengan aurora, awan, dan bahkan badai. Namun juga seperti bintang, katai cokelat bisa diorbiti oleh sebuah planet.

Salah satu cara untuk membedakannya adalah, seperti bintang pada umumnya, katai cokelat menciptakan cahaya mereka sendiri. Namun cahayanya tidak seterang bintang sejati, melainkan katai cokelat bersinar dalam cahaya inframerah dan memancarkan sinar-X yang dapat diukur para astronom.

Karena kebingungan untuk membedakan antara katai cokelat dengan planet inilah, International Astronomical Union menganggap benda dengan massa minimal kira-kira 13 kali massa Jupiter dianggap sebagai katai cokelat. Tapi bila massanya masih di bawah angka 13 kali massa Jupiter, maka dianggap sebagai planet.


Sumber: Space.com, Astronomy.com, Cool Cosmos.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.