Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Inilah Galaksi-galaksi Paling Terang yang Pernah Ditemukan

Berkat pengamatan yang memanfaatkan "kaca pembesar" alami di angkasa raya, Teleskop Antariksa Hubble berhasil memotret galaksi-galaksi paling terang yang pernah ditemukan di alam semesta yang 10.000 kali lebih terang daripada galaksi Bimasakti kita.
Enam galaksi paling terang di alam semesta. Kredit: NASA/ESA/Hubble
Info Astronomy - Berkat pengamatan yang memanfaatkan "kaca pembesar" alami di angkasa raya, Teleskop Antariksa Hubble berhasil memotret galaksi-galaksi paling terang yang pernah ditemukan di alam semesta yang 10.000 kali lebih terang daripada galaksi Bimasakti kita.

Galaksi-galaksi tersebut berjarak sangat jauh dari Bumi, namun melalui fenomena yang disebut sebagai lensa gravitasi, para astronom menggunakan Hubble berhasil melihat galaksi-galaksi tersebut yang bentuknya bagaikan jaring kusut yang diselingi oleh pola eksotis seperti cincin dan busur.

Bentuk-bentuk aneh dari galaksi-galaksi ini disebabkan oleh gravitasi yang melintang di latar depannya, yang mendistorsi gambar galaksi-galaksi tersebut yang berada di latar belakang. Bentuk yang tidak biasa juga mungkin dihasilkan oleh tarikan dan tabrakan spektakuler antara galaksi jauh dan besar.

"Kami telah menemukan jackpot melalui lensa gravitasi," kata pemimpin peneliti James Lowenthal dari Smith College di Northampton, Massachusetts, AS. "Galaksi-galaksi yang sangat bercahaya dan masif ini sangat langka, lensa gravitasi memperbesarnya sehingga kita dapat melihat detail-detail kecil yang unik.

"Kami ingin lebih jauh mempelajari tentang apa yang menyebabkan galaksi-galaksi masif ini dapat menyala terang, dan lensa gravitasi memungkinkan kita untuk mempelajarinya hal itu secara lebih rinci."

Galaksi-galaksi diketahui juga memproduksi sangat banyak bintang, diperkirakan lebih dari 10.000 bintang baru setiap tahun. Kelahiran bintang yang luar biasa cepat ini terjadi pada puncak ledakan bintang di alam semesta sekitar 8 miliar tahun yang lalu.

Ekstremnya tingkat kelahiran bintang menciptakan banyak debu, yang menyelimuti galaksi-galaksi induknya, sehingga membuat mereka terlalu redup untuk dideteksi dalam cahaya tampak. Walau begitu, galaksi-galaksi ini tetap bersinar terang dalam cahaya inframerah, bersinar dengan kecemerlangan 10 triliun hingga 100 triliun kali cahaya Matahari.

Lensa gravitasi terjadi saat gravitasi dari sebuah galaksi besar atau gugusan galaksi memperbesar cahaya dari benda-benda langit lain yang ada di latar belakangnya yang lebih redup dan lebih jauh. Jadi, gravitasi bukan hanya gaya yang menarik sesuatu ke dalamnya, melainkan juga bertindak sebagai "kaca pembesar" di alam semesta.

Menurut tim peneliti, hanya ada belasan galaksi inframerah terang seperti yang ditemukan ini di alam semesta, mereka tersebar di segala penjuru langit. Galaksi-galaksi tersebut berada di daerah yang sangat padat sehingga bisa memicu formasi bintang yang cepat di alam semesta awal.

Galaksi-galaksi tersebut mungkin menyimpan petunjuk bagaimana galaksi terbentuk miliaran tahun yang lalu. "Ada banyak hal yang tidak diketahui tentang formasi bintang dan galaksi," Lowenthal menjelaskan. "Kita perlu memahami galaksi-galaksi ini untuk mendapatkan penjelasan lengkap tentang bagaimana pembentukan galaksi dan bintang-bintang sejak alam semesta awal."

Melalui pengamatan lebih lanjut, diketahui bahwa galaksi-galaksi ini berada pada jarak antara 8 miliar hingga 11,5 miliar tahun cahaya dari Bumi, masa-masa ketika alam semesta masih mampu membentuk bintang lebih banyak daripada sekarang ini.

Jadi, mengamati galaksi-galaksi paling terang ini semacam melihat kembali ke masa lalu alam semesta, dan memang seperti itulah bila kita melihat objek-objek jauh di alam semesta; semakin jauh jaraknya, semakin jauh kita melihat ke masa lalu.

Saat ini, tim peneliti sedang melanjutkan pengamatannya sembari menunggu Teleskop Antariksa James Webb, sebuah observatorium inframerah yang dijadwalkan diluncurkan pada tahun 2018. James Webb akan digunakan untuk mengukur kecepatan pembentukan dan pergerakan bintang di galaksi-galaksi tadi sehingga para astronom dapat menghitung massa benda-benda terang ini.


Dilansir dari siaran pers Hubble.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.