Jupiter dan satelit-satelitnya (bukan satelit yang baru ditemukan). Kredit: NASA/JPL-Caltech |
Dua satelit alami ini ditemukan oleh seorang astronom Scott Sheppard dari Carnegie Institution for Science. Oleh Minor Planet Center, kedua satelit tersebut secara resmi dikatalogkan sebagai S/2016 J1 dan S/2017 J1 ("S" untuk Satelit dan "J" untuk Jupiter).
Karakteristik Orbit
Citra pertama dari penemuan S/2016 J1. Kredit: Scott Sheppard |
Dari pengamatan awal, Sheppard melanjutkan pengamatannya selama beberapa bulan berikutnya. Hasilnya pun diketahui bahwa S/2016 J1 berjarak rata-rata sekitar 20.600.000 km dari Jupiter, orbitnya memanjang 140° dengan eksentrisitas 0,14. S/2016 J1 membutuhkan waktu sekitar 1,65 tahun untuk sekali mengorbit planet raksasa gas ini.
Meskipun Sheppard pertama kali melihat bulan ini tahun lalu, orbitnya tetap tidak pasti sampai ia menelitinya bersama dengan David Tholen, astronom dari Universitas Hawaii dan Chadwick Trujillo dari Universitas Arizona Utara. Selama sekitar enam minggu, ketiga astronom ini mengamati S/2016 J1 dengan teleskop Subaru 8,2 m di Mauna Kea, Hawaii untuk mempelajari orbitnya.
Citra pertama dari penemuan S/2017 J1. Kredit: Scott Sheppard |
S/2017 J1 juga berada pada jarak yang cukup jauh dari Jupiter, yakni terletak pada jarak rata-rata 23.500.000 km. Orbit S/2017 J1 juga sangat memanjang sekitar 149° dengan eksentrisitas 0,40. Dengan begitu, S/2017 J1 membutuhkan waktu 2,01 tahun untuk sekali mengelilingi Jupiter.
Kedua satelit alami baru ini, seperti sebagian besar satelit-satelit alami yang mengitari Jupiter, menempati orbit retrograde, dengan kecenderungan orbit yang lebih besar dari 90°, yang berarti bahwa mereka bergerak berlawanan dengan arah rotasi planet Jupiter.
Orbit yang jauh dan tidak beraturan ini menyiratkan bahwa satelit-satelit tersebut terbentuk dari tempat berbeda dengan Jupiter lalu terperangkap oleh gravitasi Jupiter. Menariknya, kedua satelit alami baru ini berjarak tak saling berjauhan, hanya sekitar 1 hingga 2 kilometer saja.
Menurut sebuah perhitungan orbital yang diterbitkan pada bulan April oleh Marina Brozović dan Robert A. Jacobson dari Laboratorium Propulsi Jet NASA, ada setidaknya 11 satelit alami yang memiliki orbit tak beraturan yang dimiliki Jupiter.
Selamat atas bertambahnya keluarga baru, Jupiter!
Sumber: Sky and Telescope, Carnegie Science, AstroBob.