Saran pencarian

Menilik Extremely Large Telescope, Calon Observatorium Terbesar Sedunia

Europan Extremely Large Teleskop, itulah nama untuk sebuah observatorium berbasis darat terbesar di dunia yang saat ini sedang dalam masa pembangunan. Desainnya tak main-main, terdiri dari teleskop reflektor dengan cermin primer selebar 39,3 meter dan cermin sekunder 4,2 meter, serta akan didukung oleh optik adaptif, delapan unit laser, dan beberapa instrumen ilmiah besar.
Ilustrasi jika Extremely Large Telescope telah selesai dibangun. Kredit: ESO
Info Astronomy - Europan Extremely Large Teleskop, itulah nama untuk sebuah observatorium berbasis darat terbesar di dunia yang saat ini sedang dalam masa pembangunan. Desainnya tak main-main, terdiri dari teleskop reflektor dengan cermin primer selebar 39,3 meter dan cermin sekunder 4,2 meter, serta akan didukung oleh optik adaptif, delapan unit laser, dan beberapa instrumen ilmiah besar.

E-ELT, begitu singkatannya, adalah proyek terbaru dari European Southern Observatory (ESO), sebuah konsorsium 16 negara dari negara-negara Eropa dan Amerika Selatan. ELT sendiri merupakan observatorium astronomi dan teleskop optik/inframerah yang sedang dibangun di atas Cerro Armazones di Gurun Atacama, Cile Utara.

Observatorium ELT ini nantinya bakal mampu mengumpulkan cahaya 100 juta kali lebih kuat atau lebih banyak daripada yang mata manusia bisa lakukan, 13 kali lebih banyak cahaya daripada teleskop optik terbesar yang pernah ada di Bumi, dan dapat menangkap gambar seluas 256 kali area pengumpulan cahaya dari Teleskop Antariksa Hubble. ELT juga bakal menghasilkan gambar yang 16 kali lebih tajam daripada hasil jepretan Hubble.

Fungsi utama ELT sendiri adalah untuk memajukan pengetahuan astrofisika secara mendalam dengan memungkinkan studi terperinci tentang planet-planet di luar Tata Surya, studi galaksi pertama di alam semesta, lubang hitam supermasif, dan sifat-sifat materi gelap. Diperkirakan, pembangunannya akan memakan waktu 7 tahun.

Perbandingan ukuran ELT, Very Large Telescope, dan Koloseum Italia. Kredit: ESO/Wikimedia Commons
ELT, seperti observatorium pada umumnya, bakal dilengkapi kubah yang akan memiliki ketinggian hampir 74 meter dari tanah dan diameter 86 meter, menjadikannya kubah terbesar yang dibangun untuk sebuah teleskop. Kubah tersebut akan memiliki massa total sekitar 5.000 ton.

Untuk celah pengamatan, dua desain utama sedang dipelajari: satu dengan dua set pintu bersarang, dan kedua yaitu dengan sepasang pintu geser besar. Sepasang pintu ini memiliki lebar total 45,3 m. Kubah tersebut bakal melindungi teleskop dalam cuaca buruk dan siang hari.

ELT akan ditugaskan untuk mencari planet ekstrasurya. Nantinya, ELT tidak hanya melakukan penemuan planet-planet yang mirip dengan Bumi, melainkan juga melakukan pengukuran langsung terhadap pergerakan planet, pencitraan langsung planet, dan bahkan mungkin mempelajari sifat atmosfer planetnya.

Lebih jauh lagi, rangkaian instrumen ELT akan memungkinkan para astronom untuk menyelidiki tahap awal pembentukan sistem planet dan untuk mendeteksi molekul air dan organik di cakram protoplanet asing. Dengan demikian, ELT akan menjawab pertanyaan mendasar mengenai pembentukan dan evolusi planet.

Dengan kemampuan untuk menyelidiki objek-objek jauh di alam semesta, ELT akan memberikan petunjuk untuk memahami pembentukan objek pertama yang terbentuk di alam semesta seperti bintang-bintang primordial, galaksi purba, dan lubang hitam supermasif.

ELT juga dirancang untuk membuat studi terperinci tentang galaksi pertama dan mempelajari evolusi mereka melalui waktu kosmik. Pengamatan terhadap galaksi awal ini dengan ELT akan memberi petunjuk yang akan membantu memahami bagaimana benda-benda seperti galaksi terbentuk dan berkembang.

Salah satu tujuan ELT dibangun juga adalah untuk membuat pengukuran langsung dari percepatan ekspansi alam semesta. Pengukuran semacam itu akan memiliki dampak besar pada pemahaman kita tentang alam semesta. Deteksi yang tidak ambigu itu akan memiliki konsekuensi luas untuk pemahaman kita tentang hukum fisika secara umum.

Cukup menarik, bukan? Di saat kita di sini masih sibuk meributkan perbedaan pandangan politik dan agama, mereka di luar sana sedang menyiapkan teleskop raksasa untuk melihat alam semesta.


Sumber: SpaceRef, ESO.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.