Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Mengapa Bidang Orbit Planet Tata Surya Berbentuk Datar?

Ketika kita melihat ke alam semesta, kita menemukan objek-objek seperti galaksi, cincin planet, hingga bidang orbit sistem planet cenderung berbentuk bidang datar yang tampak sempurna. Bagi mereka yang tidak tahu proses fisika di balik fenomena ini, sangat wajar menganggapnya aneh. Lalu, apa penyebabnya?
Hanya ilustrasi, jarak dan skala diabaikan. Kredit: Wikimedia Commons
Info Astronomy - Ketika kita melihat ke alam semesta, kita menemukan objek-objek seperti galaksi, cincin planet, hingga bidang orbit sistem planet cenderung berbentuk bidang datar yang tampak sempurna. Bagi mereka yang tidak tahu proses fisika di balik fenomena ini, sangat wajar menganggapnya aneh. Lalu, apa penyebabnya?

Mengapa benda-benda semesta, seperti misalnya bintang-bintang di sebuah galaksi atau anggota planet Tata Surya kita tidak melesat di alam raya dengan garis edar atau lintasan yang gila? Mengapa segala sesuatu tampaknya mengorbit pada (kira-kira) bidang yang sama?

Sebenarnya (dan tentu saja), galaksi maupun sistem Tata Surya tidak sepenuhnya datar. Ya, sebagian besar benda di galaksi dan Tata Surya memang tampak mengorbit pusat masanya di bidang yang sama satu sama lain, tapi kemudian Anda akan memiliki benda seperti planet kerdil Pluto.

Pluto memiliki kemiringan orbital sekitar 17 derajat relatif terhadap bidang Tata Surya. Bidang orbit Pluto yang eksentrik tersebut sudah cukup "meruntuhkan" pernyataan bahwa seluruh garis edar planet berada selevel. Demikian pula, pada sebuah galaksi, selalu ada tonjolan pusat besar yang dapat ditemukan di bagian tengahnya.

Tapi pada dasarnya, bentuk garis edar yang datar ini berhubungan dengan momentum sudut. Dalam fisika, momentum sudut secara intuitif mengukur berapa besar momentum linear yang diarahkan di sekitar suatu titik tertentu yang disebut titik pusat; momen dari momentum.

Momentum sudut Tata Surya terkonsentrasi pada planet-planet (90%), padahal seharusnya Matahari yang menyumbang 99% massa tata Surya adalah pusat momentum sudut Tata Surya. Eksentrisitas orbit-orbit planet utama juga hampir nol, kecuali Merkurius.

Mari kita ambil contoh momentum sudut kecil. Untuk eksperimen ini, kita bisa menggunakan giroskop. Lilitkan tali di sekitar pusatnya, tarik tali sekeras yang Anda bisa agar giroskop berputar secepat mungkin. Kita akan melihat bagian tengah giroskop menjadi datar akibat momentum sudut.

Namun, momentum sudut tak berlaku bagi bentuk planet atau bintang, sehingga tidak ada kedua benda langit tersebut yang berbentuk datar, melainkan bulat.

Salah satu efek massa adalah bahwa ia menarik massa lainnya. Untuk benda kecil, seperti komputer Anda, mobil Anda, dan bahkan bangunan, gaya gravitasinya sangat kecil. Tapi bila Anda memiliki jutaan, dan bahkan triliunan ton massa, efek gravitasi akan benar-benar meningkat. Semua massa menarik semua massa lainnya, dan mencoba menciptakan bentuk yang paling efisien: sebuah bola.

Ketika sebuah benda memiliki gravitasi yang cukup besar untuk mampu menarik dirinya ke dalam bola yang bulat, para astronom mengatakan bahwa benda itu berada dalam kesetimbangan hidrostatik. Dan itulah mengapa planet-planet dan bahkan bintang berbentuk bulat.

Untuk lebih jelasnya, sepertinya lebih asyik bila menonton video. Berikut ini ada video bagus dari saluran YouTube MinutePhysics:


Sumber: ScienceAlert, Universe Today, Science ABC.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.