Saran pencarian

Kutub Selatan Jupiter yang Dipadati Badai Siklon Seukuran Bumi

Bila mengamati melalui teleskop di Bumi kita hanya bisa melihat area khatulistiwa planet Jupiter, baru-baru ini wahana antariksa nirawak Juno berhasil menangkap gambar area kutub selatan Jupiter yang belum pernah manusia lihat sebelumnya.
Kutub selatan planet Jupiter dipotret oleh wahana antariksa Juno. Kredit: NASA/SwRI/JPL-Caltech
Info Astronomy - Bila mengamati melalui teleskop di Bumi kita hanya bisa melihat area khatulistiwa planet Jupiter, baru-baru ini wahana antariksa nirawak Juno berhasil menangkap gambar area kutub selatan Jupiter yang belum pernah manusia lihat sebelumnya.

Menariknya, area kutub selatan Jupiter tersebut dipadati oleh puluhan badai siklon yang diameternya bisa mencapai seukuran diameter Bumi. Badai-badai dahsyat tersebut berputar-putar dengan cepat di kutub Jupiter, menjadikannya area paling bergejolak di atmosfer planet termasif se-Tata Surya kita tersebut.

Dengan puluhan siklon yang berdiameter ribuan kilometer, area kutub Jupiter seperti tidak ada bedanya dengan area ekuator Jupiter, yang mana terdapat banyak badai besar yang mengamuk, bahkan beberapa di antaranya merupakan badai abadi yang terus-menerus terjadi.

Diameter beberapa siklon yang dikonfirmasi di area kutub selatan Jupiter ini membentang mulai 2.800 kilometer hingga seukuran diameter Bumi (12 ribuan kilometer), dan bahkan ada yang lebih besar lagi. Meski begitu, kedua kutub Jupiter tidak benar-benar mirip satu sama lain, yang kini sangat membingungkan para astronom.

Ke depannya, para astronom sangat ingin melihat, dari waktu ke waktu, apakah siklon raksasa ini stabil atau dinamis. "Apakah mereka akan tetap bergejolak selama bertahun-tahun seperti Bintik Merah Besar atau tidak. Tapi tentu saja, hanya waktu yang akan mengungkapkannya," kata Scott Bolton, kepala ilmuwan Juno dari Southwest Research Institute.

Diluncurkan pada tahun 2011 dan mengorbit Jupiter sejak musim panas lalu, wahana antariksa Juno telah memberikan banyak pandangan jarak dekat terbaik yang pernah dilakukan pada Jupiter. Membuat umat manusia terkagum-kagum akan keindahan planet gas raksasa tersebut.

Sejauh ini, Juno telah melakukan lima kali terbang lintas dekat dengan Jupiter (atau disebut sebagai perijove) untuk pengumpulan data-data ilmiah. Perijove sendiri terjadi sekitar setiap dua bulan mengingat orbit Juno yang sangat lengang. Perijove berikutnya akan terjadi di bulan Juli, dengan penelitian utama menargetkan badai Bintik Merah Besar Jupiter.

Selain siklon kutub, Juno sejauh ini juga telah melihat lapisan es putih di Jupiter, yang mana diketahui merupakan butiran beku amonia dan air. Bolton menyebut mereka sebagai hujan salju Jupiter, atau mungkin juga bisa dikatakan sebagai hujan es.


Sumber: NASA
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.