Saran pencarian

Mengenal Planet-planet Asing Paling Laik Huni

Planet asing atau planet ekstrasurya (planet yang berada di luar Tata Surya kita) sejauh ini sudah banyak ditemukan. Sebelum tahun 1995, tidak diketahui apakah bintang lain bisa menjadi tuan rumah bagi sebuah planet atau tidak. Tetapi sekarang kita tahu bahwa hampir setiap bintang di galaksi cenderung memiliki setidaknya satu planet.
Ilustrasi planet ekstrasurya Kepler-186f. Kredit: NASA/SETI Intitute/JPL-Caltech
Info Astronomy - Planet asing atau planet ekstrasurya (planet yang berada di luar Tata Surya kita) sejauh ini sudah banyak ditemukan. Sebelum tahun 1995, tidak diketahui apakah bintang lain bisa menjadi tuan rumah bagi sebuah planet atau tidak. Tetapi sekarang kita tahu bahwa hampir setiap bintang di galaksi cenderung memiliki setidaknya satu planet.

Berkat misi seperti Teleskop Antariksa Kepler, sekarang kita telah mengetahui keberadaan sekitar 3.400 planet ekstrasurya yang telah dikonfirmasi dan sekitar 5.400 lainnya yang menunggu untuk dikonfirmasi dengan pengamatan lanjutan. Banyak planet-planet ini adalah raksasa gas seperti Jupiter dan Saturnus, beberapa juga mirip Neptunus. Tak ketinggalan, ada pula beberapa yang berbatu seperti Bumi kita.

Dari 3.400 planet ekstrasurya yang telah dikonfirmasi keberadaannya sejauh ini, hanya ada sekitar 15 planet ekstrasurya yang masuk dalam kategori 'laik huni'. Dan dari 15 ini, ada lima planet ekstrasurya, yang menurut astronom Jeff Coughlin dari Search for Extraterrestrial Intelegence (SETI), merupakan planet-planet paling menarik.

Coughlin menjelaskan tentang pedomannya tentang bagaimana menganggap sebuah planet asing menjadi 'laik huni' atau tidak. Menurut Coughlin, apa yang membuat planet laik huni jatuh ke dalam beberapa kategori: ukuran, jarak dari bintang induknya, dan apa jenis bintang yang diorbitinya.

Mari kita tur sebentar untuk menjelajahi lima planet paling laik huni yang sejauh ini telah ditemukan:

Planet Kepler-186f

Yang pertama dalam daftar adalah planet Kepler-186f. Planet ini ditemukan mengorbit sistem Kepler-186 melalui Teleskop Antariksa Kepler beberapa tahun yang lalu. Planet ini merupakan planet yang luar biasa karena ia adalah planet asing pertama yang benar-benar serupa dalam ukuran dengan Bumi dan berada di zona laik huni bintang induknya di mana air dapat eksis.

Kepler-186f diketahui berukuran sekitar 10% lebih besar dari Bumi dan "f" merupakan penanda yang menunjukkan bahwa ia adalah planet ke-5 dalam sistem Kepler-186. Hal tersebut membuat Kepler-186f hanya menerima sekitar 30% dari sinar Matahari yang kita dapatkan di Bumi.

Ada kemungkinan bahwa planet ini memiliki atmosfer yang dapat membantu menjaga air dalam bentuk cair di permukaannya, yang merupakan prasyarat untuk munculnya kehidupan seperti yang kita kenal di Bumi.

Meskipun sudah diketahui bahwa planet ini berada di zona laik huni bintang induknya, para astronom masih belum yakin tentang terdiri dari apa saja atmosfernya, dan mereka tidak bisa mengatakan dengan yakin pula jika Kepler-186f memiliki kehidupan.

Bintang induknya, Kepler-186, adalah bintang yang lebih redup daripada Matahari. Ia merupakan jenis bintang katai merah kelas-M sehingga planet Kepler-186f mungkin agak mirip dengan Bumi dalam hal ukuran tetapi bintang induknya tidak mirip dengan Matahari.

Planet Kepler-425b

Masih dari hasil temuan Teleskop Antariksa Kepler, planet Kepler-452b merupakan salah satu planet ekstrasurya yang paling terkenal. Ia memiliki ukuran yang mirip Bumi namun sedikit lebih besar, membuatnya dijuluki sebagai "Bumi super" oleh para astronom.

Kepler-425b butuh sekitar 385 hari untuk sekali melakukan revolusi terhadap bintang. Planet ini 50% lebih besar dari Bumi dan menerima sekitar 10% lebih banyak energi dari bintang induknyanya daripada yang Bumi terima dari Matahari.

Planet Kepler-425b diketahui memiliki atmosfer yang lebih tebal dibandingkan dengan atmosfer Bumi, meskipun belum diketahui apa saja kandungannya.

Planet ini mengorbit sebuah bintang kelas-G2 yang mirip seperti Matahari kita, namun berusia sekitar satu miliar tahun lebih tua dari Matahari kita. Hal ini berarti bintang induk planet Kepler-425b diperkirakan telah mulai berevolusi menuju fase kehidupan bintang raksasa merah. Akibatnya, ada kemungkinan bahwa planet ini bisa menjadi terlalu panas seperti Venus.

Planet Proxima b

Ilustrasi planet Proxima b. Kredit: ESO/M. Kornmesser
Proxima Centauri b atau Proxima b saja merupakan planet ekstrasurya yang berjarak paling dekat dengan Bumi kita, yakni sekitar 4,2 tahun cahaya.

Planet ini merupakan planet berbatu yang 30% lebih besar dari ukuran Bumi. Sementara itu, bintang induknya, Proxima Centauri, merupakan bintang yang memiliki ukuran 10% lebih kecil dari ukuran Matahari kita.

Proxima b memiliki kesamaan dengan planet Kepler-186f, yakni sama-sama mengorbit sebuah bintang katai merah kelas-M. Bintang jenis ini bisa menjadi bintang yang sangat aktif meletupkan suar bintang dalam tingkat yang ekstrem. Sehingga bisa membuat planet apapun yang mengorbit bintang jenis ini tak mendukung kehidupan sama sekali.

Planet Proxima b juga diketahui mengalami penguncian gravitasi seperti Kepler-186f, membuat satu sisi planetnya saja yang secara terus-menerus mengharap ke bintang induknya masing-masing.

Walau begitu, planet Proxima b masih bakal menjadi planet ekstrasurya yang menarik untuk dipelajari. Diluncurkannya Teleskop Antariksa James Webb pada tahun 2018 mendatang diperkirakan akan membuka misteri-misteri sang planet asing tetangga Tata Surya kita tersebut.

Planet Kepler-62f

Planet Kepler-62f merupakan planet "Bumi super". Ia ditemukan mengorbit sistem Kepler-62 pada tahun 2013 melalui Teleskop Antariksa Hubble. Kepler-62f merupakan planet yang 40% lebih besar dari ukuran Bumi.

Kepler-62f menorbit sebuah bintang kerdil kelas-K yang rata-rata jauh lebih besar dari bintang kerdil kelas-M. Bintang induk dari planet ini diperkirakan berusia sekitar tiga miliar tahun lebih tua dari Matahari. Kepler-62f juga diketahui perlu sekitar 267 hari untuk sekali berevolusi.

Planet Kepler-62f mengorbit bintang induknya setara dengan jarak Venus-Matahari di Tata Surya kita. Meskipun terlihat jauh lebih dekat ke bintangnya dibandingkan Bumi-Matahari, bintang kerdil yang menjadi bintang induknya tidak menghasilkan banyak cahaya dan panas. Ini berarti zona laik huninya lebih dekat daripada Tata Surya kita.

Kepler-62f bagaimanapun adalah planet terjauh dari bintang katai merah pada sistem bintang Kepler-62 ini, sehingga mungkin memerlukan sedikit pembentukan awan untuk melindungi planet dan menjaga air tetap di atas titik beku. Jika bisa ada awan, planet ini bisa jadi merupakan planet yang diisi oleh samudera.

Sistem TRAPPIST-1. Kredit: NASA/JPL-Caltech

Sistem TRAPPIST-1

Daftar planet asing terakhir yang paling laik huni adalah sistem planet TRAPPIST-1, sistem planet yang baru saja diumumkan keberadaannya pada Februari 2017 kemarin.

Sistem planet ini memiliki total 7 planet, dengan 3 planet di antaranya disebut berpotensi laik huni. Ketiga planet tersebut adalah TRAPPIST-1e, TRAPPIST-1f, dan TRAPPIST-1g. Tiga planet ini diperkirakan bisa jadi rumah baru bagi manusia karena memiliki air dalam bentuk cair di permukaannya yang bisa menjadi kunci kehidupan.

Namun, menurut penelitian lanjutan, sistem planet TRAPPIST-1 seluruhnya mengalami penguncian gravitasi. Itu berarti sisi yang sama dari planet akan selalu menghadap ke bintang induk. Sisi gelap permukaan planet juga tak akan pernah bertemu dengan sinar dari bintang induk.

Selain itu, tujuh planet dalam sistem planet TRAPPIST-1 ini juga mengorbit lebih dekat dengan bintang induk mereka daripada jarak mengorbit Merkurius dengan Matahari kita. Planet-planet di TRAPPIST-1 berada sangat dekat satu sama lain!

Jadi, jika kita bisa berdiri di salah satu permukaan planet pada sistem TRAPPIST-1, kita kemungkinan bisa melihat dan berpotensi melihat fitur geologi atau awan dari planet tetangga. Bisa jadi planet tetangga itu terlihat lebih besar dibandingkan Bulan jika dilihat dari Bumi.

Nah, itulah planet-planet asing yang sejauh ini berpotensi laik huni yang telah kita temukan. Tentunya, penelitian-penelitian lanjutan masih perlu dilakukan untuk meneliti lebih jauh tentang kandungan atmosfer setiap planet yang sudah disebutkan di atas.

Lalu, adakah kehidupan di sana? Kami tidak tahu. Yang pasti, bila hanya ada kita di alam semesta yang begitu luas ini, seems like an awful waste of space.

Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.