Kenampakan planet Venus yang terang. Kredit: Babak Trafeshi |
25 Maret 2017 kemarin merupakan peristiwa konjungsi inferior Venus, yakni peristiwa ketika Matahari-Venus-Bumi berada satu garis lurus. Peristiwa tersebut memosisikan Venus sejauh 8,3º di arah utara Matahari. Hal ini jelas membuat Venus hilang "ditelan" silau Matahari.
Tapi kita tidak perlu menunggu waktu lama. Sebab mulai pekan ini, kita sudah bisa mengamati Venus, yang merupakan objek langit paling terang ketiga setelah Matahari dan Bulan, bersinar terang sebelum Matahari terbit setiap harinya.
Untuk melihat Venus, Anda hanya perlu menghadap ke arah timur sekitar 35 sampai 45 menit sebelum Matahari terbit. Venus akan tampak bagai bintang yang sangat terang dan tidak berkelap-kelip bila Anda mengamatinya dengan mata telanjang.
Pastikan pemandangan arah timur Anda tidak terhalang bangunan tinggi atau pegunungan agar Anda lebih mudah menemukan Venus. Jika diamati lewat teleskop, Venus akan tampak dalam fase sabit yang bagian terangnya mengarah ke ufuk timur, atau ke arah Matahari.
Mengapa kita bisa melihat planet padahal planet tidak memancarkan cahayanya sendiri? Jawabannya sama dengan mengapa kita bisa melihat Bulan; Matahari lah yang menerangi seluruh planet, membuat mereka memantulkan cahayanya ke mata kita sehingga bisa kita amati dengan mata telanjang maupun dengan teleskop.
Venus bisa diamati hingga Matahari terbit setiap harinya. Anda bisa gunakan aplikasi peta langit agar lebih mudah dalam menemukan Venus dan planet-planet lainnya, klik di sini: infoastronomy.org/unduh.
Sumber: Nineplanets.org, Deep-sky Watch.