Ilustrasi. Kredit: NASA/JPL-Caltech |
Antara April hingga September 2017, wahana antariksa pengorbit ini akan menyelam 22 kali melalui jalur yang belum pernah dijelajahinya; yakni ruang di antara atmosfer teratas Saturnus dengan lapisan cincin terdalamnya.
Pada tanggal 15 September 2017, misi Cassini akan berakhir dengan diterjunkannya ia ke atmosfer sang planet bercincin ini. "Grand Finale" ini dilakukan agar wahana antariksa ini kedepannya tidak akan mengganggu atau mencemari satelit-satelit alami Saturnus yang menarik untuk studi ilmiah, seperti misalnya Enseladus dan Titan.
Selama lebih dari sepuluh tahun mengorbit sistem Saturnus, Cassini telah membuat banyak penemuan dramatis, termasuk temuan adanya samudra global di permukaan Enseladus yang menunjukkan indikasi adanya aktivitas hidrotermal. Cassini juga menemukan adanya lautan metana cair di permukaan Titan.
Sekarang, dua dekade sejak peluncurannya dari Bumi, Cassini telah kehabisan bahan bakar roket pendorongnya yang selama ini digunakan untuk menyesuaikan orbitnya. Sejak tahun 2010, NASA telah memutuskan untuk mengakhiri misi Cassini dengan terjun secara terarah ke Saturnus pada tahun ini untuk melindungi dan melestarikan satelit-satelit alami Saturnus untuk eksplorasi di masa depan.
Namun, sebelum misinya benar-benar berakhir, para ilmuwan di Jet Propulsion Laboratory NASA akan memanfaatkan momen dekatnya Cassini dengan atmosfer Saturnus untuk penelitian beberapa hal ilmiah, yang di antaranya merupakan:
(I) Cassini akan membuat peta gravitasi dan medan magnet Saturnus secara rinci, mengungkapkan bagaimana kondisi internal planet terbesar kedua di Tata Surya kita tersebut, dan mungkin dapat membantu untuk memecahkan misteri seberapa cepat Saturnus berotasi;
(II) Detik-detik sebelum menyelamnya Cassini ke atmosfer Saturnus di akhir misinya nanti akan meningkatkan pengetahuan kita tentang berapa banyak material pada cincin Saturnus, membawa kita lebih dekat untuk memahami asal-usul mereka;
(III) Detektor partikel wahana antariksa Cassini akhirnya akan digunakan untuk meneliti sampel partikel cincin es yang disalurkan ke atmosfer oleh medan magnet Saturnus, dan;
(IV) Kamera sudut lebar wahana antariksa Cassini akan mengambil gambar-gambar menakjubkan dari cincin dan awan-awan pada atmosfer Saturnus dari jarak yang begitu dekat!
Menurut tim misi Cassini, wahana antariksa tak berawak tersebut akan melakukan transisi dari jalur orbitnya yang sekarang ke jalur orbit "Grand Finale" dengan melintas dalam jarak dekat dengan satelit alami terbesar Saturnus, Titan, pada 22 April 2017 mendatang. Gravitasi Titan akan membelokan jalur orbit Cassini.
Dengan begitu, menurut perhitungan, pada tanggal 26 April 2017, wahana antariksa Cassini akan berada pada jarak hanya 2.400 km dari atmosfer teratas Saturnus. Hingga akhirnya pada 15 September 2017, Cassini akan terjun ke atmosfer Saturnus, ia akan mengirim data terakhir dari beberapa instrumennya hingga sinyalnya hilang.
Selamat tinggal, Cassini!
Sumber: NASA, Sky And Telescope.