Saran pencarian

Sudah Siapkah Manusia untuk Misi Antarplanet ke Mars?

Beberapa organisasi, seperti NASA dan SpaceX, memiliki ambisi besar untuk mendaratkan manusia di planet Mars dalam beberapa dekade mendatang. Bila mereka mungkin bisa mencapai prestasi ini, lalu apa yang akan terjadi ketika manusia sampai di sana? Sudah siapkah kita?
Ilustrasi misi manusia di Mars. Kredit: NASA
Info Astronomy - Beberapa organisasi, seperti NASA dan SpaceX, memiliki ambisi besar untuk mendaratkan manusia di planet Mars dalam beberapa dekade mendatang. Bila mereka mungkin bisa mencapai prestasi ini, lalu apa yang akan terjadi ketika manusia sampai di sana? Sudah siapkah kita?

Jika Anda ketinggalan informasi, saat ini ada banyak lembaga pemerintah dan perusahaan swasta yang bekerja keras untuk mendaratkan manusia ke Mars. SpaceX, sebuah perusahaan antariksa swasta, mengatakan mereka akan meluncurkan misi berawak ke Mars pada tahun 2020. Sementara NASA memiliki tugas untuk mendaratkan manusia di Mars mulai 2030-an.

Belum lagi China yang mengklaim bahwa mereka siap meluncurkan misi ke Mars pertama tahun 2020. Dari negara timur tengah, ada Uni Emirat Arab yang juga menyatakan bahwa pihaknya berencana untuk menempatkan koloni manusia di Mars, yang mana persiapannya dilakukan tahun ini dan diperkirakan selesai tahun 2117 mendatang.

Dalam rangka misi kolonisasi manusia ke Mars tentu menimbulkan beberapa kekhawatiran, misalnya bagaimana manusia nantinya bisa bertahan hidup di sana, baik secara fisik dan psikologis. Seperti yang kita tahu, Planet Merah memiliki lingkungan yang ekstrem.

Pada sebuah makalah penelitian yang diterbitkan baru-baru ini dalam jurnal Space Policy, Konrad Szocik, seorang ilmuwan di University of Information Technology and Management di Rzeszow, Polandia, berpendapat bahwa pelatihan untuk mengirim astronot untuk hidup di ISS tidak cukup untuk pelatihan bagi astronot yang akan menjalani kehidupan di Mars.

Bahkan, Szocik menduga manusia harus mengubah tubuh mereka dengan cara yang cukup ekstrem baik dari segi fisik hingga segi emosionalnya agar mampu mempertahankan diri di sebuah koloni misi Mars.

"Gagasan saya adalah bahwa tubuh dan pikiran manusia harus disesuaikan lebih dulu untuk hidup dalam lingkungan baru," kata Szocik seperti dilansir Gizmodo.com (17/3). "Hal ini perlu dilakukan agar tantangan fisiologis dan psikologis tertentu selama perjalanan dan selama hidup di Mars tidak terlalu membuat sulit manusia untuk bertahan hidup."

Dalam makalah penelitiannyanya, Szocik telah menyarankan apa yang seharusnya dilakukan seorang astronot sebelum menuju ke Mars. Sarannya adalah, "membuat tubuh para kru Mars ke dalam koma sebelum perjalanan."

Szocik mengklaim, membuat tubuh astronot menjadi koma dapat mengurangi kebutuhan energi, mencegah atrofi otot, dan memberikan perisai radiasi luar angkasa tambahan selama perjalanan hingga tiba dan menjalani kehidupan baru di Mars.

Manusia yang akan hidup di Mars nantinya harus belajar bagaimana cara menangani gangguan sosial, potensi gejolak emosi, bahaya medis, dan kesulitan-kesulitan emosional lainnya. Hidup di Mars akan menuntut manusia untuk beradaptasi dengan Planet Merah, bukan Planet Merah yang harus beradaptasi dengan kehadiran manusia.

Melebarkan kehidupan umat manusia ke beberapa planet memang terdengar menarik, tapi secara bersamaan hal ini juga terdengar menakutkan!

Mudah-mudahan, misi-misi yang akan datang seperti robot penjelajah Mars milik NASA yang diluncurkan tahun 2020 mendatang akan memberi kita wawasan yang lebih dalam bagaimana kita dapat hidup di Planet Merah yang jauh, terisolasi, dingin, dan ekstrem.


Sumber: Gizmodo.com, SpaceX.com, Forbes.com.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.