Bumi dipotret oleh satelit DSCVR. Kredit: NASA/DSCVR |
Faktanya, ruang di atas planet kita semakin ramai dengan satelit dan sampah antariksa, bahkan saat ini cukup mengkhawatirkan mengingat jumlahnya yang amat banyak. Setidaknya, ada sekitar 4.256 satelit buatan manusia yang mengorbit Bumi, dimana sekitar 1.149 di antaranya masih aktif.
Perlu diketahui juga bahwa satelit-satelit yang mengorbit Bumi tidak berukuran besar seperti yang banyak dibayangkan orang-orang awam. Sebagian besar dari satelit ini berukuran cukup kecil, mulai dari 10 cm hingga 30 meter.
Foto-foto "kenampakan" satelit di bawah ini hanyalah ilustrasi untuk menggambarkan bahwa "Ini lho kondisi di sekitar Bumi kita, ada banyak satelit." dengan skala yang diabaikan. Ukuran satelit pada ilustrasi di bawah ini diperbesar agar kita mengerti maksud dari ilustrasinya:
Kredit foto: NASA Orbital Debris Program Office |
Padahal, saking besarnya Bumi, hal ini membuat satelit-satelit buatan manusia menjadi terlalu kecil untuk bisa dilihat dalam setiap foto Bumi yang dipotret satelit lainnya.
Mari kita ambil contoh Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), yang merupakan objek buatan manusia terbesar saat ini yang berada di orbit Bumi. ISS memiliki luas permukaan sekitar 2.500 meter persegi atau 0,0025 km persegi, yang hampir sama dengan ukuran sebuah apartemen 6 kamar tidur.
Dari perhitungan sederhana di atas, kita bisa tahu bahwa ternyata butuh sekitar 204 miliar lebih ISS untuk dapat menutupi seluruh permukaan planet kita. Masih belum bisa membayangkan berapa besar ukuran Bumi dibandingkan ISS? Lihat gambar ini:
Ilustrasi perbandingan diameter Bumi dengan ISS. Kredit: ScienceABC |
Analoginya adalah sama seperti saat kita mencoba memotret gambar seluruh tubuh teman kita, maka hasil fotonya tidak akan menunjukkan sejumlah besar bakteri dan kuman yang hidup di tubuh teman kita, bukan?
Jadi, bukan lembaga-lembaga antariksa atau bahkan kaum elit dunia yang bersekongkol untuk bohong tentang keberadaan satelit, tapi lebih tepat dikatakan bahwa kita terlalu sombong untuk mengakui besarnya Bumi kita, sampai-sampai menanyakan "mana lengkungannya?".
Oh iya, tanpa satelit, Anda mungkin tidak punya akses untuk membaca artikel ini.
Untuk membuktikan keberadaan satelit, kita sebenarnya bisa melihat satelit-satelit tersebut melintasi langit daerah rumah kita. Cukup kunjungi situs web Heavens-above.com, lalu pilih satelit mana yang ingin kita lihat. Jangan lupa atur lokasi pengamatan terlebih dahulu. Nantinya, akan keluar jadwal melintasnya satelit yang kita ingin lihat tersebut. Seeing is believing, right?
Sumber: Pixalitycs, Popular Science, Space.com.