Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Rusia Buka Lowongan Sebagai Kosmonot untuk Misi ke Bulan

Agensi Antariksa Rusia (Roscosmos) baru-baru ini telah mengumumkan mereka membuka lowongan atau perekrutan kosmonot, sebutan astronot bagi orang Rusia, yang nantinya akan menjalani misi ke Bulan pada tahun 2031.
Ilustrasi. Kredit: Getty Images
Info Astronomy - Agensi Antariksa Rusia (Roscosmos) baru-baru ini telah mengumumkan mereka membuka lowongan atau perekrutan kosmonot, sebutan astronot bagi orang Rusia, yang nantinya akan menjalani misi ke Bulan pada tahun 2031.

Ini merupakan pertama kalinya Rusia membuka program perekrutan kosmonot baru dalam lima tahun terakhir.

"Tidak akan ada diskriminasi berdasarkan warna kulit atau jenis kelamin bagi calon kosmonot kami," kata Sergei Krikalyov, direktur eksekutif program luar angkasa berawak Roscosmos, ketika menyampaikan rencana perekrutan ini pada konferensi pers dilansir kantor berita RIA Novosti.

Untuk menuju ke Bulan, Rusia akan menggunakan pesawat antariksa baru yang saat ini masih dalam pengembangan, sebuah pesawat antariksa yang disebut disebut Federasi (bahasa Rusia: Federatsiya). Pesawat tersebut diklaim mampu mengankut empat kosmonot sekaligus dan akan menjadi evolusi dari kapsul antariksa Soyuz yang sudah ada.

Para kosmonot baru yang nantinya terpilih dalam program perekrutan ini nantinya akan menjadi pilot pada peluncuran pertama pesawat antariksa Federasi, yang mana uji coba penerbangan pertamanya akan dijadwalkan pada tahun 2023.

Untuk dapat melamar sebagai kosmonot Rusia, pelamar harus berusia kurang dari 35 tahun. Mereka juga harus memiliki tinggi badan antara 1,5 hingga 1,9 meter dan berat badan kurang dari 90 kilogram. Dalam hal kualifikasi, pelamar harus memiliki gelar dari bidang teknik, pelatihan pilot, atau pengalaman dalam industri penerbangan.

Sayangnya, pelamar calon astronot harus merupakan warga negara Rusia, jadi tak ada kesempatan bagi orang Indonesia. Tapi tenang saja, Indonesia akan ke Bulan setelah selesai dengan perdebatan karena perbedaan pandangan dan agama.


Sumber: The Guardian, Collect Space.
Dukung kami untuk terus aktif
Merasa artikel ini bermanfaat untuk kamu? Mau kami bisa terus menerbitkan artikel astronomi bermanfaat lainnya? Kami butuh dukunganmu!

Beri Dukungan
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.