Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Planet Mars Pernah Punya Cincin di Masa Lalu?

Mars selalu dijuluki sebagai "Planet Merah". Namun, dengan teori baru yang dikemukakan sekelompok astronom ini menunjukkan Mars mungkin pernah memiliki julukan lain, "Planet Merah Bercincin."
Ilustrasi Mars yang miliki cincin. Kredit: Popular Science
Info Astronomy - Mars selalu dijuluki sebagai "Planet Merah". Namun, dengan teori baru yang dikemukakan sekelompok astronom ini menunjukkan Mars mungkin pernah memiliki julukan lain, "Planet Merah Bercincin."

Teori tersebut datang dari sekelompok astronom di Purdue University, Indiana, AS yang diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience. Mereka menunjukkan bahwa, puing-puing antariksa mungkin pernah menjadi cincin yang melingkari planet Mars layaknya cincin yang melingkari Saturnus saat ini.

Merekalah David Minton dan Andrew Hesselbrock yang mengembangkan sebuah model yang mengklaim puing-puing antariksa seperti asteroid menghantam Mars secara bertubi-tubi sehingga ada yang membentuk cincin dan menjadi sebuah satelit alami.

Peristiwa hantaman asteroid terhadap Mars secara bertubi-tubi tersebut diperkirakan terjadi sekitar 4,3 miliar tahun yang lalu. Selain pernah membentuk cincin dan satelit alami, peristiwa tersebut juga membentuk basin di area kutub utara Mars.

Menurut model penelitian Minton dan Hesselbrock, puing-puing antariksa yang membentuk cincin di sekitar Mars tidak bertahan lama sebab mereka membentuk sebuah satelit alami lainnya. Namun, setelah satelit alami tersebut terbentuk, tarikan gravitasi antara Mars menariknya ke dalam menuju batas Roche, yang merupakan batas di mana sebuah benda angkasa tidak bisa menahan diri hingga akhirnya terpecah oleh interaksi gravitasi dengan planet induknya yang lebih besar.

Uniknya, siklus ini terus berulang, bahkan bisa sampai tujuh kali dalam beberapa miliar tahun terakhir. Setelah satelit alami hancur di batas Roche, mereka akan kembali membentuk cincin, lalu cincin ini pun kembali membentuk satelit alami yang akhirnya tertarik ke batas Roche. Begitu terus sampai kiamat.

Model ini tentu memiliki bukti. Pengamatan terbaru oleh NASA menunjukkan bahwa Fobos, satu dari dua satelit alami milik Mars saat ini, 70 juta tahun lagi bakal mencapai batas Roche. Nantinya, ketika sudah sampai di batas Roche, Fobos akan hancur lebur, lalu membentuk cincin baru di sekitar Planet Merah.

Teori ini juga bisa menjelaskan mengapa ada banyak sedimen misterius di area khatulistiwa planet Mars; sedimen tersebut ternyata merupakan sisa kehancuran satelit alami terakhir (sebelum Fobos) yang pernah membentuk cincin miliaran tahun lalu.

Sayangnya, cincin yang akan terbentuk di Mars tampaknya tidak akan terbentuk dalam kala kehidupan manusia saat ini. Mungkin nanti anak cucu kita yang akan menyaksikan bahwa mereka memiliki dua planet bercincin di Tata Surya.


Sumber: Nature Geoscience, NASA Jet Propulsion Laboratory.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.