Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

NASA Akan Jadikan Matahari Sebagai "Teleskop"

Untuk menatap semakin jauh ke ruang angkasa, astronom membutuhkan teleskop yang kuat untuk melakukannya. Itu sebabnya salah satu tim peneliti dari Laboratorium Jet Propulsi NASA telah mengusulkan menggunakan Matahari sebagai "teleskop". Bagaimana cara kerjanya?
Matahari. Kredit: NASA/JPL-Caltech/SOHO
Info Astronomy - Untuk menatap semakin jauh ke ruang angkasa, astronom membutuhkan teleskop yang kuat untuk melakukannya. Itu sebabnya salah satu tim peneliti dari Laboratorium Jet Propulsi NASA telah mengusulkan menggunakan Matahari sebagai "teleskop". Bagaimana cara kerjanya?

Matahari akan dijadikan sebagai lensa gravitasi. Suatu lensa gravitasi terbentuk ketika cahaya dari sumber yang sangat jauh dan terang "dibelokkan" di sekitar objek yang sangat besar, dalam hal ini tentu Matahari. Proses ini dikenal sebagai pelensaan gravitasi dan merupakan salah satu prediksi dari teori relativitas umum dari Albert Einstein.

Menurut Teori Relativitas Einstein, benda-benda besar akan membengkokkan ruang di sekitarnya dan menyebabkan efek pelensaan gravitasi tadi. Dengan begitu, gravitasi Matahari dapat memperbesar kenampakan benda langit apapun yang ada di belakangnya.

Namun, ada beberapa tantangan teknis untuk rencana ini. Tim NASA menjelaskan selama presentasi untuk Planetary Science Vision 2050 di Washington DC, AS, instrumen yang diperlukan untuk merealisasikan ide ini harus ditempatkan pada jarak 550 AU dari Matahari agar dapat memfokuskan cahaya dengan akurat.

Sekadar informasi, 1 AU adalah jarak antara Matahari dan Bumi sehingga 550 AU berarti 550 kali jarak Matahari ke Bumi. Sebagai komparasi, wahana antariksa Voyager 1 saat ini baru mencapai jarak 137 AU dari Bumi dan itu sudah hampir 40 tahun sejak peluncurannya.

Ada juga masalah tentang orbit Bumi. Karena Bumi terus mengitari Matahari, penempatan instrumen untuk memfokuskan cahaya harus pada posisi yang dapat mengikuti gerak Bumi. Bila tidak, kesempatan untuk menggunakan Matahari sebagai "teleskop" mungkin sangat terbatas.

Meskipun ada beberapa kesulitan teknis ini, jika para astronom benar-benar berhasil melakukan ini maka akan sangat menguntungkan dunia astronomi. Dengan Matahari yang dijadikan sebagai lensa gravitasi, kita nantinya mampu melihat planet-planet ekstrasurya secara jelas yang selama ini belum pernah kita amati sama sekali bagaimana wujudnya.

Tidak hanya itu, pembesaran dari lensa gravitasi Matahari akan menjadi urutan pembesaran terbaik daripada teleskop terkuat apapun di Bumi. Lensa gravitasi Matahari akan membuat kita mampu menangkap gambar dengan resolusi 1.000 × 1.000 piksel, yang cukup untuk melihat permukaan planet asing yang berjarak maksimal 100 tahun cahaya. Teleskop Antariksa Hubble bahkan tidak bisa melakukannya ketika ia ditugaskan untuk melihat planet Mars!

Efek pembesaran gravitasi ini juga akan secara drastis meningkatkan kemampuan kita untuk menganalisis susunan kimiawi dari atmosfer planet ekstrasurya yang jauh melalui spektroskopi.

Namun, sebelum NASA mulai menjadikan Matahari sebagai lensa gravitasi, mereka akan lebih dulu menggunakan Teleskop James Webb yang akan diluncurkan ke orbit Bumi dan mulai beroperasi di sana pada Oktober 2018. Teleskop ini adalah suksesor Teleskop Antariksa Hubble.


Sumber: Futurism, NASA.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.