Teleskop radio sedang memantau luasnya alam semesta. Kredit: SETI Institute |
Sayangnya, sejauh ini kita benar-benar belum mengetahui jawabannya secara pasti karena kita tidak tahu ada berapa banyak jumlah peradaban cerdas di luar sana, atau di mana mereka berada. Namun, kita dapat mengasumsikannya tergantung kondisi yang mereka perlukan untuk bisa mengetahui bahwa peradaban kita ada di Bumi.
Untuk mengetahui bahwa ada kehidupan di Bumi, peradaban cerdas luar Bumi setidaknya perlu teknologi yang cukup maju dan memiliki instrumen astronomi yang cukup baik untuk bisa melihat Bumi dari silau Matahari, instrumen yang cukup canggih untuk bisa mengambil gambar Bumi secara langsung.
Faktanya, hal ini sangat sulit dilakukan oleh peradaban manusia. Teknologi manusia masih belum mampu melihat planet mirip Bumi yang mengorbit bintang selain Matahari secara rinci. Yang kita lakukan sejauh ini hanya mendeteksi planet luar Bumi dari efek yang ditimbulkan olehnya terhadap bintang induknya seperti meredupkan cahaya sang bintang atau "menggoyangkan" posisi sang bintang.
Jika peradaban cerdas luar Bumi sudah punya teknologi yang mampu menemukan dan mengamati Bumi serta mengambil spektrum cahaya (yaitu melihat seberapa banyak cahaya dari setiap warna yang mereka terima dari Bumi), mereka bisa saja tahu bahwa bumi adalah planet yang ramah untuk kehidupan.
Dengan begitu, peradaban cerdas luar Bumi tersebut pastinya akan melakukan penelitian lanjutan untuk menentukan suhu Bumi untuk mengetahui ada tidaknya air di permukaan dan oksigen di atmosfer Bumi yang mendukung kehidupan.
Tentu saja, ini hanyalah opini dari penulis, kita tidak bisa dan tidak pernah tahu bagaimana cara berpikir peradaban cerdas luar Bumi. Bisa saja mereka memang cerdas, namun dalam konteks lainnya. Atau bisa saja mereka sudah menemukan Bumi dan kehidupannya, namun tidak tertarik karena menganggap kehidupan Bumi masih primitif bagi mereka.
Who knows? Dari banyaknya jumlah bintang dan banyaknya jumlah planet yang sejauh ini sudah ditemukan, bukan tidak mungkin bahwa ada satu atau dua kehidupan asing di luar sana. Tidak harus cerdas, bisa saja hanya mikroorganisme, hanya semacam hewan, atau bahkan cuma tumbuhan (hewan dan tumbuhan juga makhluk hidup, kan?).