Ilustrasi. Kredit: Universitas Warwick |
Pulsar katai putih ini ditemukan oleh Profesor Tom Marsh dan Boris Gänsicke dari Universitas Warwick, bersama dengan Dr David Buckley dari Observatorium Astronomi Afrika Selatan. Mereka menamai pulsar katai putih ini sebagai AR Scorpii (AR Sco).
Keberadaan pulsar katai putih telah diteorikan selama bertahun-tahun. Katai putih sendiri adalah fase akhir dari bintang bermassa rendah dalam tahap evolusinya, sedangkan pulsar merupakan medan magnet kuat alias bintang neutron yang berputar sangat cepat.
Jadi, secara teoritis, pulsar katai putih merupakan bintang kerdil bermedan magnet kuat. Pulsar katai putih ini dapat berotasi sekali dalam 2 menit (Bumi butuh sekitar 24 jam untuk sekali berotasi), dan memiliki medan magnet 100 juta kali lebih besar dari medan magnet Bumi.
Hingga musim panas lalu, para astronom berhasil mengamati AR Sco yang "menyiksa" bintang pendampingnya yang merupakan katai merah. Putaran pulsar katai putih yang begitu cepat membuat elektron dari pulsar tersebut "menusuk" sang bintang katai merah dalam kecepatan cahaya. Fenomena ini belum pernah disaksikan sebelumnya.
Sekadar informasi, karak antara pulsar katai putih dengan bintang katai merah pendampingnya adalah sekitar 1,4 juta kilometer, atau tiga kali jarak antara Bulan ke Bumi. Penelitian sistem biner AR Sco ini telah diterbitkan dalam jurnal Nature.