Saran pencarian

Lubang Hitam Terbesar dan Tertua Berhasil Ditemukan

Lembaga Antariksa AS (NASA) baru-baru ini telah mendeteksi sinyal sinar gamma intens yang berasal dari sebuah galaksi kuno. Sinar gamma tersebut diketahui merupakan ledakan dari objek yang dikenal sebagai blazar. Apa itu blazar dan apa hubungannya dengan lubang hitam?
Ilustrasi blazar. Kredit: NASA/JPL-Caltech
Info Astronomy - Lembaga Antariksa AS (NASA) baru-baru ini telah mendeteksi sinyal sinar gamma intens yang berasal dari sebuah galaksi kuno. Sinar gamma tersebut diketahui merupakan ledakan dari objek yang dikenal sebagai blazar. Apa itu blazar dan apa hubungannya dengan lubang hitam?

Blazar merupakan objek semesta eksotis yang mengelilingi sebuah lubang hitam. Dalam kasus ini, blazar yang terdeteksi NASA merupakan blazar yang mengelilingi lubang hitam terbesar dan paling kuat yang pernah kita temui.

Dilansir ScienceAlert, penelitian ini bisa mengubah pemahaman kita tentang bagaimana lubang hitam pada saat-saat awal alam semesta. Hal ini bisa diketahui karena sinyal-sinyal yang terdeteksi ini datang dari galaksi yang terbentuk ketika itu 1,4 miliar tahun setelah Big Bang.

Dengan meneliti galaksi yang terbentuk sekitar sepersepuluh usia alam semesta saat ini, hal tersebut memungkinkan kita untuk mengintip kembali ke masa lalu dan memahami lebih lanjut tentang blazars maupun lubang hitam.

Blazar sendiri terletak pada inti galaksi elips raksasa yang sangat aktif, yang mengandung lubang hitam supermasif dengan massa 1 juta kali massa Matahari. Saat sebuah material terhisap lubang hitam, mereka akan memancarkan jet dan energi yang sangat kuat yang bergerak dalam kecepatan cahaya.

Ketika jet dan energi ini bergerak ke arah Bumi, jet dan energi tersebut dapat memberi kita wawasan tentang lubang hitam di mana mereka berasal. Dengan fakta bahwa blazar yang baru ditemukan ini berasal dari jarak yang begitu jauh dari Bumi kita, itu berarti kita sekarang sedang mempelajari lubang hitam tertua yang pernah ditemukan.

"Pertanyaan utamanya sekarang adalah, bagaimana lubang hitam sebesar ini bisa terbentuk sedemikian rupa di masa-masa muda alam semesta. Kami belum tahu mekanisme apa yang memicu perkembangan lubang hitam raksasa tersebut," kata Dr Dario Gasparrini, dari Pusat Data Ilmiah Badan Antariksa Italia.

Temuan ini telah dipublikasikan pada 30 Januari 2017 di American Physical Society dan diterbitkan di Astrophysical Journal Letters.

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.