Gargantua. Kredit: Warner Bros |
Faktanya, lubang hitam merupakan objek 3 dimensi, sehingga bentuknya adalah bola seperti Bumi kita. Anda bahkan bisa mengorbit lubang hitam, Anda hanya perlu berada di luar cakrawala peristiwa, jarak di mana segala sesuatu, bahkan cahaya, tidak dapat lolos dari gravitasi lubang hitam. Untuk lubang hitam berukuran normal, jarak aman untuk mengorbitnya adalah 80-112 km.
Ada pula yang namanya radius Schwarzschild pada lubang hitam, yakni istilah untuk jarak dari pusat lubang hitam ke cakrawala peristiwa. Jika Anda sudah berada di dalam radius Schwarzschild, Anda tidak akan bisa lepas lagi dari gravitasi lubang hitam.
Lubang Hitam di Insterstellar
Film Interstellar yang dirilis pada November 2014 bukan hanya sekadar film fiksi ilmiah belaka, tapi sebenarnya film ini telah menggali fakta dari teori ilmiah, dan mungkin telah melahirkan beberapa penemuan ilmiah penting.Saat menghitung bagaimana menampilkan model sebuah lubang hitam raksasa di film, kru film Interstellar menciptakan salah satu penggambaran paling akurat dari lubang hitam yang bisa menjelaskan seperti apa lubang hitam akan terlihat.
Penggambaran lubang hitam pada film Interstellar itu dipimpin oleh astrofisikawan Dr. Kip Thorne. Sebagai seorang astrofisikawan, Dr. Thorne memandu penciptaan efek visual yang memukau, simulasi yang paling akurat yang pernah dibuat yang menggambarkan seperti apa lubang hitam akan terlihat, melalui perhitungan matematika.
Dr. Thorne tahu bahwa lubang hitam melengkungkan ruang-waktu sehingga tampak seperti sebuah bola dengan lingkaran hitam di tengahnya. Lubang hitam menarik materi dari sekitarnya ke cakram akresi yang mengelilinginya.
Semua itu telah diketahui secara luas, tetapi tim efek visual film Insterstellar menemukan bahwa gravitasi lubang hitam melengkungkan piringan gas menjadi bentuk aneh ketika mereka membuat pemodelan lubang hitam.
Jadi, jika tiga tahun lalu Anda sempat menonton film Interstellar di bioskop-bioskop, Anda sedang melihat bentuk lubang hitam yang sebenarnya.