Peluncuran roket PSLV oleh Organisasi Antariksa India. Kredit: ISRO |
Roket yang siap mengangkut 104 satelit itu nantinya bakal lepas landas dari bandar antariksa di sebelah selatan Sriharikota, India. Roket tersebut bernama Polar Satellite Launch Vehicle (PSLV-C37).
Roket ini akan mengangkut 101 satelit nano, masing-masing milik Kazakhstan, Belanda, Swiss, Uni Emirat Arab, Israel, 96 milik Amerika Serikat, serta dua satelit nano milik India sendiri. Berat total semua satelit yang akan diangkut roket PSLV-C37 adalah sekitar 1.378 kilogram.
Kebanyakan dari satelit-satelit yang akan diluncurkan ini merupakan satelit yang berfungsi sebagai penginderaan jauh, satelit komunikasi, militer, dan satelit untuk meneliti atmosfer Bumi.
Satelit-satelit tersebut akan ditempatkan pada Sun Synchronous Orbit, 505 km di atas permukaan Bumi. Peluncuran PSLV-C37 dijadwalkan pada 15 Februari 2017 pukul 09:28 waktu setempat. Jika berhasil, India akan membuat rekor dunia sebagai negara pertama yang meluncurkan lebih dari 100 satelit dalam suatu roket, mengalahkan Rusia yang pernah meluncurkan 39 satelit dalam satu roket pada Juni 2014.
"Kami siap membuat rekor dengan meluncurkan lebih dari 100 satelit pada satu roket," kata S. Somnath, direktur utama di Indian Space Research Organisation (ISRO), seperti dikutip dari Phys.org.
Bisnis antariksa untuk mengirim dan menempatkan satelit komersial ke luar angkasa merupakan bisnis yang menggiurkan. Ditambah lagi saat ini jaringan internet dan komunikasi berteknologi tinggi membutuhkan satelit sebagai transmisi sinyal.
India kini bersaing dengan pemain internasional lainnya dalam program luar angkasa besar tapi berbiaya rendah. Mei tahun lalu, mereka berhasil meluncurkan pesawat ulang-alik mini pertama dalam perlombaan untuk membuat roket yang bisa digunakan kembali. Lalu pada Juni tahun lalu, India menetapkan rekor nasional setelah berhasil meluncurkan roket yang membawa 20 satelit.
Yang lebih membanggakan lagi bagi masyarakat India adalah, mereka berhasil mengirimkan wahana antariksa tak berawak ke orbit Mars pada tahun 2013 dengan biaya hanya 73 juta dolar AS, lebih murah dibandingkan dengan misi Maven Mars milik NASA yang menghabiskan 671 juta dolar AS.
Jika misi besok berhasil, ISRO mempertimbangkan untuk mengirimkan wahana antariksa dalam misi ke Jupiter dan Venus. "Kami ingin dapat menjelajahi planet lain setelah Mars. pertama Jupiter dan setelahnya Venus," kata M. Nageswara Rao, direktur asosiasi ISRO. "Mungkin beberapa tahun dari sekarang."
India telah maju ke depan, Indonesia kapan? Mungkin nanti, setelah kita sepakat bagaimana bentuk Bumi.