Gerhana Matahari Cincin di Zhengzhou, Tiongkok. 15 Januari 2010. Kredit: Donald Chan |
Gerhana Matahari cincin (GMC) ini bakal terjadi di belahan Bumi selatan, dalam jalur gerhana yang sangat sempit (digarisi merah pada diagram di bawah) yang dimulai di atas Samudera Pasifik Selatan, yang kemudian melintasi Amerika Selatan, Samudra Pasifik Selatan, dan berakhir di Afrika. Sementara itu, wilayah yang tidak dilalui garis merah dapat menyaksikan gerhana Matahari parsial/sebagian.
Jalur GMC 26 Februari 2017, waktu dalam UTC. Kredit: Fred Espenak |
Diagram gerhana Matahari. Kredit: Wikimedia Commons |
Dari titik awal hingga titik akhir, GMC ini akan berlangsung selama sekitar tiga seperempat jam. Tapi di setiap titiknya durasi maksimum GMC ini hanya sekitar 1 menit 22 detik, dan annularity atau puncak Ring of Fire berlangsung sekitar 44 detik.
Pada tahap awal dan akhir GMC ini, Bulan bakal menutupi 98% dari diameter sudur Matahari di langit, sehingga diameter Ring of Fire adalah sekitar 2%-nya. Diperkirakan langit tidak akan gelap seperti halnya saat terjadi gerhana Matahari total di Indonesia pada 9 Maret 2016 kemarin.
Gerhana Matahari cincin ini akan berlangsung pada:
Kontak pertama: 20:16:54 WIB
Puncak gerhana: 21:54:32 WIB
Kontak terakhir: 23:30:07 WIB
Indonesia sendiri baru akan kembali menyaksikan gerhana Matahari pada 26 Desember 2019, sebuah peristiwa berupa gerhana Matahari cincin yang akan lintasi Sumatra Utara dan Riau.