Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

11 Hujan Meteor Bakal Hiasi Langit Malam Sepanjang Tahun 2017

Setidaknya, ada sekitar 11 hujan meteor sepanjang tahun 2017 yang bisa disaksikan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Peristiwa hujan meteor ini aman dan sayang untuk dilewatkan. Kapan saja tepatnya 11 hujan meteor ini terjadi?
Hujan meteor. Kredit: NASA/JPL-Caltech
Info Astronomy - Setidaknya, ada sekitar 11 hujan meteor sepanjang tahun 2017 yang bisa disaksikan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Peristiwa hujan meteor ini aman dan sayang untuk dilewatkan. Kapan saja tepatnya 11 hujan meteor ini terjadi?

Bagaimana Cara Mengamati Hujan Meteor?

Hujan meteor adalah peristiwa di mana meteor-meteor memelesat cepat, dengan begitu tidak disarankan untuk menggunakan teleskop saat mengamatinya. Observasi hujan meteor tanpa alat bantu alias dengan mata telanjang saja sudah sangat lebih dari cukup.

Dan karena meteor-meteor yang muncul pada sebuah hujan meteor cenderung redup, pengamatan sebaiknya dilakukan mulai tengah malam atau dinihari hingga menjelang Matahari terbit. Pastikan juga Anda mengamati di lokasi yang bebas polusi udara maupun polusi cahaya kota. Mengamati di pegunungan menjadi salah satu alternatif yang bagus.

Berikut 11 hujan meteor di tahun 2017:

4 Januari 2017 sebelum fajar, hujan meteor Quadrantid

Meskipun puncak hujan meteor Quadrantid telah berlalu, kita masih bisa mengamatinya hingga tanggal 12 Januari 2017. Bagi Anda yang mengamatinya di lokasi yang gelap gulita, Anda berkesempatan melihat hingga 50 meteor per jam.

Titik radian untuk hujan meteor Quadrantid sekarang dianggap berada di rasi bintang Bootes, dekat asterisma Big Dipper di kubah langit Utara, tidak jauh dari bintang paling terang di rasi bintang Bootes yang bernama Arcturus.

22 April 2017 sebelum fajar, hujan meteor Lyrid

Hujan meteor Lyrid sebenarnya terjadi pada rentang waktu 16-25 April 2017. Diperkirakan pada puncaknya akan muncul 10 sampai 15 meteor per jam. Hujan meteor ini mencapai puncaknya pada 22 April 2017. Titik radian hujan meteor ini berada di dekat bintang terang Vega di rasi bintang Lyra, yang terbit di Timur Laut sekitar jam 22:00 waktu lokal selama bulan April.

6 Mei 2017 sebelum fajar, hujan meteor Eta Akuarid

Hujan meteor ini memiliki puncak maksimum yang relatif lama, yang berarti Anda dapat melihatnya pada hari sebelum dan sesudah puncak aktivitasnya. Titik radian dari hujan meteor Eta Aquarid adalah dekat bintang Eta di konstelasi Akuarius. Rasi bintang ini akan terbit di ufuk Timur sekitar pukul 04:00 waktu lokal. Intensitas dari hujan meteor ini diperkirakan 10 sampai 20 meteor per jam yang mungkin dapat terlihat di langit gelap.

Akhir Juli hingga awal Agustus 2017, hujan meteor Delta Akuarid

Seperti Eta Akuarid pada bulan Mei, hujan meteor Delta Akuarid pada bulan Juli akan tampak memancar dari rasi bintang Akuarius. Bedanya, titik radian hujan meteor Delta Akuarid dekat bintang Delta. Intensitanys akan mencapai 15-20 meteor per jam di langit gelap.

Yang menarik, puncak hujan meteor ini akan berlangsung selama tiga malam berturut-turut. Yakni sekitar tanggal 27-30 Juli 2017. Tapi, tidak seperti hujan meteor pada umumnya. Satu atau dua jam sebelum fajar biasanya menyajikan pemandangan paling menakjubkan dari hujan meteor Delta Akuarid.

12 Agustus 2017 sebelum fajar, hujan meteor Perseid

Hujan meteor Perseid mungkin yang paling dicintai oleh para pengamat hujan meteor di seluruh dunia. Mirip seperti Geminid, hujan meteor Perseid sering menampilkan fireball atau meteor terang dan intensitas saat puncaknya yang berlimpah ruah.

Diperkirakan akan ada 50 sampai 100 meteor per jam di langit yang gelap ketika puncak aktivitas hujan meteor Perseid ini yang berlangsung pada 12 Agustus 2017. Untuk menemukannya, meteor-meteor Perseid akan seolah memancar dari titik di konstelasi Perseus. Waktu terbaik mengamatinya adalah mulai dinihari hingga menjelang fajar tiba.

7 Oktober 2017, hujan meteor Draconid

Titik radian untuk hujan meteor Draconid hampir bertepatan dengan kepala rasi bintang Draco di langit utara. Itu sebabnya Draconid merupakan hujan meteor yang lebih enak dilihat dari belahan Bumi utara. Sayangnya, intensitas Draconid cenderung lesu, hanya 5-10 meteor per jamnya saja.

Pada tahun 2017, hujan meteor ini bisa disaksikan mulai malam hari, sekitar pukul 22:00 waktu lokal hingga cahaya fajar menghamburkan atmosfer menjadi biru di pagi hari.

21 Oktober 2017 sebelum fajar, hujan meteor Orionid

Intensitas hujan meteor Orionid adalah 10 sampai 20 meteor per jam. Meteor-meteor Orionid lebih cenderung terlihat setelah tengah malam, dan Orionid biasanya terbaik diamati ketika larut malam hingga sebelum fajar. Titik radian dari hujan meteor ini adalah rasi bintang Orion yang terkenal dengan tiga bintang berjejernya di langit.

4-5 November 2017, hujan meteor Taurid Selatan

Hujan meteor yang terjadi pada 4-5 November 2017 ini memiliki titik radian di arah selatan dari rasi bintang Taurus, tetapi biasanya tidak menghasilkan lebih dari sekitar 10 meteor per jam. Puncaknya akan dimulai menjelang tengah malam tanggal 4 November dan akan berakhir menjelang cahaya fajar pada tanggal 5 November 2017.

Pada tahun 2017, sayangnya ada Bulan Purnama di dekat titik radian hujan meteor ini, dengan begitu akan membuat langit menjadi terang dan meredupkan meteor-meteor kecil. Diperkirakan intensitasnya akan jauh menurun.

11-12 November 2017, hujan meteor Taurid Utara

Seperti Taurid Selatan, hujan meteor Taurid Utara juga terjadi di rasi bintang Taurus, namun di sisi utaranya. Intensitas hujan meteor Taurid Utara akan mencapai 10 meteor per jam. Pada tahun 2017, pengamatan bisa dilakukan menjelang larut malam pada 11 November hingga subuh pada 12 November 2016 di langit utara.

17 November 2017 sebelum fajar, hujan meteor Leonid

Memancar dari rasi bintang Leo, hujan meteor Leonid pernah menghasilkan beberapa badai meteor terbesar dalam sejarah. Yang paling diingat adalah pada tahun 1966, dengan intensitas ribuan meteor per menit selama rentang waktu 15 menit pada dinihari 17 November 1966

Sayangnya 2017 berbeda dengan 1966, semakin banyaknya polusi di langit membuat intensitas hujan meteor ini menurut drastis. Pada puncaknya tahun ini, 17 November 2017, intensitas maksimal mungkin 10-15 meteor per jam. Paling baik disaksikan sekitar 2-3 jam sebelum fajar menyingsing.

13-14 Desember 2017, hujan meteor Geminid

Memancar dari dekat bintang terang Castor dan Pollux di rasi bintang Gemini, hujan meteor Geminid adalah salah satu hujan meteor terbaik yang bisa terlihat baik di belahan Bumi utara maupun di belahan Bumi selatan!

Intensitas hujan meteor Geminid bisa mencapai 120 meteor per jam. Hujan meteor ini paling baik diamati sekitar pukul 02:00 dinihari waktu lokal hingga azan Subuh berkumandang. Kenampakan meteor-meteor pada hujan meteor Geminid cenderung bewarna putih kekuning-kuningan.

Nah, itulah 11 hujan meteor yang bakal hiasi langit sepanjang 2017. Selamat berburu meteor!
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.