Fobos dipotret dengan instrumen CaSSIS milik TGO. Kredit: ESA |
Fobos ditemukan bersama dengan satelit alami yang lebih kecil, Deimos, oleh astronom Amerika Asaph Hall di Observatorium Naval pada tahun 1877. Fobos memiliki dimensi 26 x 22 x 18 km dan memiliki penampilan yang sangat tebal. Fobos diketahui juga memiliki kawah dan lekukan yang banyak pada permukaannya.
Satelit ini mengorbit Mars dengan jarak sekitar 5.989 km. Akan tetapi, para astronom memperkirakan bahwa jarak Fobos dengan Mars akan semakin memendek setiap tahunnya. Karena itu, diperkirakan jutaan tahun ke depan Fobos akan menabrak Mars dan hancur menjadi serpihan-serpihan kecil yang akan membentuk cincin di sekeliling planet Mars.
Fobos juga diketahui mengorbit Mars dengan periode sekitar 7 jam 39 menit, padahal satu hari di Mars itu sekitar 24 jam. Itu artinya, jika kita berada di permukaan Mars, kita akan melihat Fobos mengorbit Mars tiga kali dalam sehari.
TGO memotret citra Fobos ini dengan instrumen Colour and Stereo Surface Imaging System (CaSSIS) pada 26 November 2016 dari jarak 7.700 km. Orbit elips yang dilalui TGO membawa ia bisa mencapai jarak 230-310 km)dari permukaan Mars pada titik terdekat dan 98.000 km di titik terjauh setiap 4,2 hari.
Instrumen CaSSIS ini bukan kamera biasa, melainkan kamera yang dioptimalkan untuk mengungkapkan perbedaan komposisi mineralogi, dengan melihat warna biru atau warna merah pada gambar yang dijepret dan diproses.
TGO merupakan wahana antariksa baru milik ESA yang tiba di orbit Mars pada Oktober 2016. Diperkirakan masih akan banyak citra lainnya yang siap dikirimkan oleh TGO sebagai bahan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya tentang planet Mars.