Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Lautan Air Racun Mematikan di Pluto

Pluto, salah satu planet kerdil di luar orbit Neptunus, selama ini menyembunyikan rahasia besar, yang mana telah terungkap oleh misi wahana antariksa New Horizons yang berhasil terbang lintas dekat dengannya tahun lalu; ia memiliki lautan air cair yang luas. Sayangnya, lautan tersebut beracun.
Pluto. Kredit: NASA/SwRI/JHUAPL
Info Astronomy - Pluto, salah satu planet kerdil di luar orbit Neptunus, selama ini menyembunyikan rahasia besar, yang mana telah terungkap oleh misi wahana antariksa New Horizons yang berhasil terbang lintas dekat dengannya tahun lalu; ia memiliki lautan air cair yang luas. Sayangnya, lautan tersebut beracun.

Lautan air cair tersebut berada di bawah permukaan esnya yang membeku. Jika Anda bisa menyedot seluruh cairan pada planet kerdil ini, maka cairan tersebut akan memiliki diameter 1.255 km, jumlah air yang luar biasa banyak untuk planet kerdil seperti Pluto.

Pertanyaannya saat ini adalah, dari mana asal air di Pluto, dan apakah bisa mendukung kehidupan?

Steven Vance, seorang astrobiologis dan ahli geofisika di Jet Propulsion Laboratory (JPL), mengatakan bahwa lautan air cair di Pluto mungkin berisi alkohol (metanol dan etanol), hidrokarbon (metana dan etana), serta molekul yang lebih kompleks yang terbuat dari karbon, nitrogen, hidrogen, dan oksigen.

Senyawa-senyawa tersebut merupakan antibeku, yang membuat lautan di bawah permukaan Pluto tidak membeku walaupun berjarak jauh dari Matahari. Senyawa-senyawa tadi mungkin juga membentuk bentuk kehidupan yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya, kata Vance.

Tapi Bill McKinnon, salah satu penulis dari studi terbaru ini di jurnal Nature, mengatakan bahwa lautan di bawah permukaan Pluto ternyata juga tercampur dengan bahan kimia berbahaya dan beracun yang sering ditemukan dalam botol pembersih kaca jendela.

"Wahana antariksa New Horizons telah mendeteksi melimpahnya amonia sebagai senyawa di satelit alami terbesar Pluto, Charon. Jadi hampir pasti Pluto juga memiliki senyawa tersebut," kata McKinnon di Universitas Washington dalam siaran pers St. Louis. "Dengan begitu, lautan di sana agak berbahaya, sangat dingin, asin dan sangat kaya amonia. Sehingga mirip seperti sirup racun."

Bisakah kehidupan asing eksis di lautan Pluto? "Dengan cairan beracun seperti ini, bahkan tidak ada tempat bagi kuman untuk berkembang biak di sana, apalagi ikan atau cumi-cumi, maupun kehidupan lainnya seperti yang kita tahu," ujar McKinnon.

Meskipun jumlah total yang tepat dari amonia yang ada di planet kerdil Pluto belum diketahui, sekira 10% sampai 35% amonia dan campuran air 90% sampai 65% berpotensi menyebabkan lecet, luka bakar yang parah, jaringan permanen pada kulit, diare, muntah, kolaps, atau bahkan kematian jika tertelan.

Jadi, jika suatu saat nanti Anda berkesempatan mengunjungi Pluto, jang coba-coba untuk meminum atau sekadar berendam di lautan Pluto, ya!
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.