Badai heksagonal di kutub utara planet Saturnus. Kredit: NASA/JPL-Caltech |
Wahana antariksa Cassini memasuki tahap baru dalam misinya, yang telah dimulai sejak minggu lalu ketika ia mulai bergerak ke posisi orbit yang lebih dekat dengan kutub utara planet Saturnus. Pada tanggal 2 Desember 2016, Cassini berada pada ketinggian 640.000 kilometer, kurang dari dua kali jarak Bumi ke Bulan.
Citra terbaru tersebut diambil dengan empat panjang gelombang yang berbeda, yang menunjukkan adanya berbagai jenis awan dan kabut tipis di atas kutub utara Saturnus. Pada hari berikutnya, Cassini semakin dekat dengan Saturnus ketika memotret citra di atas, yakni ketinggiannya hanya 390.000 kilometer, sehingga membuatnya mampu menangkap pemandangan luar biasa dari aliran badai heksagonal raksasa.
Cassini kini telah mengorbit lebih dekat ke sisi luar salah satu cincin utama Saturnus, wahana antariksa tanpa awak tersebut nantinya juga akan mengirimkan citra cincin Saturnus dari dekat, serta juga tak ketinggalan citra satelit-satelit alami kecil Saturnus.
Pada bulan April 2017, Cassini akan bergerak semakin dekat ke Saturnus, ia akan terus mengorbit dan mempelajari planet raksasa gas ini sebelum akhirnya menyelam ke dalam atmosfer planet Saturnus pada tanggal 15 September 2017 karena misinya telah berakhir.
"Citra ini masih awal, Cassini akan mengirimkan lebih banyak citra yang menakjubkan sebelum misinya berakhir tahun depan," kata Carolyn Porco, pemimpin tim pencitraan Cassini di Space Science Institute, Colorado, AS.
Berikut kolase hasil jepretan pertama Cassini dalam orbit barunya:
Pemandangan badai heksagonal di kutub utara Saturnus. Kredit: NASA/JPL-Caltech |