Saran pencarian

Tabrakan Dua Galaksi Ini Membentuk Struktur Mata yang Aneh

Sekelompok astronom internasional dari Amerika Serikat, Prancis dan Inggris telah mengamati "tsunami" bintang dan gas dari tabrakan dua galaksi spiral bernama IC 2163 (sebelah kiri) dan galaksi NGC 2207. Uniknya, tabrakan ini menghasilkan struktur berbentuk mata raksasa yang aneh.
Tabrakan dua galaksi yang membentuk sturktur mata. Kredit: ALMA/ESO/NAOJ/NRAO
Info Astronomy - Sekelompok astronom internasional dari Amerika Serikat, Prancis dan Inggris telah mengamati "tsunami" bintang dan gas dari tabrakan dua galaksi spiral bernama IC 2163 (sebelah kiri) dan galaksi NGC 2207. Uniknya, tabrakan ini menghasilkan struktur berbentuk mata raksasa yang aneh.

Dan ya, beberapa tabrakan antara dua galaksi di alam semesta memang sering menciptakan bentuk yang menyerupai mata manusia. Walau begitu, sebenarnya struktur mata seperti ini cenderung hanya berlangsung selama beberapa puluhan juta tahun, yang seperti sekejap mata dalam kala hidup galaksi.

"Struktur mata dari tabrakan galaksi hanya bertahan hingga puluhan juta tahun saja, yang nantinya kedua galaksi ini akan benar-benar menyatu menjadi galaksi elips raksasa," kata pemimpin studi, Dr Michele Kaufman, seorang astronom di Ohio State University. "Menemukan tabrakan galaksi memberikan kita kesempatan yang luar biasa untuk belajar lebih banyak tentang galaksi."

IC 2163 dan NGC 2207 masing-masing berada di jarak sekitar 114 juta tahun cahaya dari Bumi kita, tepatnya di arah konstelasi Canis Major. Kedua galaksi ini sebenarnya tidak bertabrakan, melainkan hanya saling melewati satu sama lain. Namun tentu tabrakan antar lengan spiralnya tak terelakan.

Menggunakan sensitivitas dan resolusi yang luar biasa pada teleskop Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA), Dr. Kaufman dan rekan-rekannya telah membuat pengukuran yang paling rinci terkait gerak gas karbon monoksida dalam fitur mata dari tabrakan kedua galaksi ini.

Data penelitian Dr. Kaufman dan rekan-rekannya mengungkapkan bahwa gas di bagian terluar dari kelopak mata galaksi ini bergerak pada kecepatan lebih dari 100 km per detik. Gas ini juga dengan cepat berkurang kecepatannya dan gerakannya menjadi lebih kacau, yang akhirnya mengubah lintasan dan menyelaraskan diri dengan rotasi galaksi.

Penelitian telah diterima untuk publikasi di The Astrophysical Journal.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.