Ilustrasi sistem bintang TW Hydrae. Kredit: Wikimedia Commons |
Astronom tersebut bernama Dr. Johny Setiawan. Pada bulan Desember 2007, tim astronom yang dipimpin olehnya dari Max Planck Institute for Astronomy di Heidelberg, Jerman mengumumkan penemuan sebuah planet asing yang mengorbit bintang TW Hydrae, yang selanjutnya planet tersebut dijuluki "TW Hydrae b".
Karakteristik
TW Hydrae b adalah planet ekstrasurya yang mengorbit bintang muda jenis T Tauri yang berjarak sekitar 176 tahun cahaya (atau hampir 1,665 × 10^16 km) jauhnya di konstelasi Hydra. Planet tersebut diketahui mengorbit bintang induknya pada jarak hampir 22 SA (Satuan Astronomi, 1 SA = 150 juta km).Dr. Johny Setiawan. Kredit: Dok. Pribadi. |
Seperti telah disinggung di atas, planet ini mengorbit bintang jenis T Tauri (tipe-K) bernama TW Hydrae, sebuah bintang yang memiliki massa 0,8 kali massa Matahari dan radius 1,1 kali radius Matahari. Bintang tersebut memiliki suhu 4000 K dan berusia sekitar 9 juta tahun.
Sebagai perbandingan, Matahari kita saat ini telah berumur 4,6 miliar tahun dan memiliki suhu 5778 K. Luminositas bintang TW Hydrae juga diketahui sekitar 28% luminositas Matahari. Sementara itu, magnitudo tampak bintang TW Hydrae adalah +11,27, membuatnya terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang.
Cukup membanggakan, bukan? Semoga semakin banyak anak-anak muda Indonesia yang berprestasi, tidak harus di bidang astronomi, bukannya lebih banyak anak muda yang gampang diprovokasi, atau berlarut-larut berdebat bentuk Bumi.
Baca jurnal penelitiannya di sini.