Wahana pengangkut astronot Shenzou-11 meluncur dengan roket Long March 2F pada 17 Oktober 2016 06:30 WIB. Kredit: China Daily |
Wahana antariksa Shenzou-11 yang mengangkut dua astronot itu digendong oleh sebuah roket Long March 2F yang sukses meluncur dari Jiuquan Satellite Launch Centre, Beijing pukul 06:30 WIB pagi tadi (17/10), membawa astronot Jing Haipeng (49) dan Chen Dong (37) ke orbit menuju Tiangong-2.
Shenzhou-11 akan merapat (docking) dengan stasiun antariksa Tiangong-2 yang baru saja diluncurkan Tiongkok beberapa bulan yang lalu ini dalam waktu dua hari dari sekarang. Awak Shenzou-11 akan menguji seperti apa tinggal di Tiangong-2, melakukan perbaikan dan pemeliharaan, dan melakukan berbagai percobaan ilmiah.
Shenzhou-11 akan 'mengejar' posisi Tiangong-2 yang saat ini mengorbit di ketinggian 393 km di atas permukaan Bumi. Kedua astronot ini kemudian akan menghabiskan 30 hari di dalam Tiangong-2 untuk melakukan misi-misinya tersebut.
Tiangong-2, menurut China Daily, hanya merupakan sebuah stasiun antariksa percobaan Tiongkok untuk merencanakan peluncuran sebuah stasiun antariksa yang lebih besar, yang nantinya akan menjadi China Space Station (CSS).
Chen Dong (kiri) dan Jing Haipeng saat seremonial sebelum meluncur. Kredit: China Daily |
Setelah melakukan misi selama 30 hari di Tiangong-2, Jing dan Chen akan kembali ke Bumi dengan wahana antariksa Shenzhou-11 yang sama dengan cara re-entry ke atmosfer Bumi dan nantinya bakal mendarat di Siziwang Banner, Mongolia.
Tiongkok berambisi untuk meluncurkan modul inti CSS pada tahun 2018, dan menyelesaikan pembangunannya pada awal tahun 2020an. Nantinya, CSS juga dapat digunakan untuk perbaikan dan pemeliharaan Teleskop Antariksa Hubble yang posisinya tidak jauh dari CSS.
Ambisi Negeri Tirai Bambu ini tidak berhenti di situ saja. Tiongkok dikatakan juga sedang mengembangkan strategi eksplorasi Bulan dalam 20 tahun dari sekarang dan misi antarplanet yang diharapkan dapat mendaratkan manusia di planet Mars.