Planet Merkurius. Kredit: NASA/MESSENGER |
Mengorbit pada jarak antara 46 dan 70 juta kilometer dari Matahari, Merkurius yang juga merupakan planet terkecil ini memiliki suhu rata-rata 167 derajat Celsius. Suhu siang hari di Merkurius bahkan bisa mencapai 427 derajat Celcius. Dan sebaliknya, sisi malamnya bisa sangat dingin hingga -173 derajat Celcius.
Pada awalnya, Merkurius dianggap terkunci gravitasi dengan Matahari. Dengan kata lain, hanya satu sisinya saja yang menghadap ke Matahari secara terus menerus. Namun, setelah penelitian lebih lanjut, diketahui bahwa Merkurius berotasi sangat lambat, yakni hanya sekali setiap 60 hari Bumi.
Dengan massa yang rendah dan ditambah berjarak relatif dekat dengan Matahari, planet Merkurius hanya memiliki atmosfer yang tipis. Tapi justru karena atmosfer tipis inilah yang membuatnya bukan menjadi planet terpanas di Tata Surya.
Atmosfer berfungsi seperti jubah pelindung planet. Semakin tebal atmosfer, semakin sulit panas dari Matahari keluar dari permukaan, sehingga suhu permukaan planet tersebut memanas. Beruntunglah para alien di Merkurius (jika ada), mereka tidak terlalu kepanasan.
Sebaliknya, planet terpanas di Tata Surya justru merupakan planet Venus, planet kedua dari Matahari. Venus memiliki atmosfer tebal yang menyelimuti seluruh planet, sehingga memerangkap panas dari Matahari dan membuat suhu rata-ratanya 462 derajat Celcius, yang sanggup melelehkan besi seketika.
Sumber: Space.com.