Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Perjalanan ke Planet Mars Dapat Merusak Otak

Planet Mars kini menjadi target penelitian antariksa paling gencar dilakukan umat manusia. Ditargetkan tahun 2030-an mendatang, manusia pertama akan menginjakkan kaki di planet yang berwarna merah akibat berkarat tersebut. Namun, perjalanan ke Mars banyak kendalanya, salah satunya dapat merusak otak.
Planet Mars. Kredit: Wikimedia Commons
Info Astronomy - Planet Mars kini menjadi target penelitian antariksa paling gencar dilakukan umat manusia. Ditargetkan tahun 2030-an mendatang, manusia pertama akan menginjakkan kaki di planet yang berwarna merah akibat berkarat tersebut. Namun, perjalanan ke Mars banyak kendalanya, salah satunya dapat merusak otak.

Para ilmuwan saat ini masih mempertimbangkan bagaimana radiasi di luar angkasa dapat memiliki efek merusak pada otak astronot Mars. Sebuah studi, yang dipublikasi dalam jurnal Science Advances, telah melaporkan penelitian ini.

Menurut tim peneliti yang dipimpin oleh profesor onkologi radiasi, Charles Limoli dari UC Irvine neuroscientist, astronot yang akan melewatkan perjalanan panjang antarplanet bisa menderita kerusakan kognitif pada otaknya.

Dalam penelitian ini, mereka mempelajari efek yang ditimbulkan dari radiasi luar angkasa pada otak tikus. Untuk mensimulasikan teori itu, para peneliti memberikan paparan oksigen dan ion titanium pada tikus. Kedua senyawa itu merupakan partikel yang kerap ditemukan pada sinar kosmik di luar angkasa. Penelitian ini dilakukan di lab radiasi luar angkasa NASA di Brookhaven National Laboratory.

Enam bulan setelah pemaparan itu, mereka menguji kemampuan memori dan pembelajaran tikus. Subjek tikus dibawa ke lingkungan yang berbeda dan secara bertahap diperkenalkan mainan baru ke dalam ekosistem tersebut.

Peneliti menemukan jika tikus yang mendapatkan paparan radiasi simulasi itu memiliki kemampuan kognitif yang berkurang, bahkan mereka cenderung tidak sadar dengan perubahan di sekitar, dengan benda asing. Kemampuan kognitif mereka telah berkurang karena efek radiasi.

"Selama misi yang berlangsung dua sampai tiga tahu, kerusakan ini bisa terakumulasi. Mungkin kerusakannya tidak terlalu luar biasa namun ini bisa mengarah pada kemampuan fokus dan kesadaran yang menghilang," ujar Limoli.

Limoli menyarankan, satu-satunya cara untuk menghalangi kerusakan ini adalah melakukan penelitian lain untuk memahami cara kerja radiasi. Bahkan mereka sedang mengupayakan kemungkinan penggunaan helm atau pelindung khusus bagi otak untuk mengurangi intensitas paparan radiasi.

Saat ini para astronot di dunia merotasi pergantian sekitar enam bulan di Stasiun Antariksa Internasional. Astronot Amerika Serikat Scott Kelly dan kosmonot Rusia Mikhail Kornienko juga telah menyelesaikan misi setahun di ISS untuk menguji dampak penerbangan antariksa jangka panjang terhadap tubuh dan pikiran.

Hasilnya, masalah mental dari misi luar angkasa yang panjang membutuhkan waktu berbulan-bulan pada manusia untuk memulihkan diri. Jadi, siapkah manusia mendarat di Mars?
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.