Hujan meteor. Kredit: Paul McArthur |
Hujan meteor Taurid Selatan hanya akan mencapai intensitas 10 meteor per jam (ZHR) di langit yang benar-benar gelap dan cerah. Untuk melacaknya, meteor-meteor nantinya akan seolah tampak memancar dari rasi bintang Taurus. Tapi jangan khawatir, Anda tidak perlu mencari rasi bintang Taurus untuk observasi hujan meteor ini. Berbaringlah mengamati langit, meteor-meteor akan muncul dari segala arah.
Apa itu hujan meteor? Hujan meteor adalah peristiwa masuk dan terbakarnya debu-debu atau batuan kecil bekas komet atau asteroid ke atmosfer Bumi. Debu dan kerikil tersebut berasal dari material komet yang terkikis ketika melintas mendekati Matahari.
Puing-puing sisa komet ini berukuran sangat kecil, bahkan terlalu kecil untuk mampu bertahan dari atmosfer Bumi. Ketika puing dari komet ini memasuki atmosfer Bumi, mereka akan terbakar sampai habis tak tersisa, membuat tidak satupun dari mereka akan mencium permukaan Bumi kita.
Perlu peralatan khusus mengamati hujan meteor? Tidak perlu. Anda bahkan tidak perlu teleskop, teropong dan semacamnya untuk mengamati peristiwa hujan meteor. Dengan bantuan alat tersebut, pandangan langit Anda akan menyempit, sedangkan meteor akan muncul dari segala penjuru langit.
Yang Anda butuhkan adalah kursi santai yang panjang untuk Anda berbaring sambil mengamati langit malam, jaket agar tidak kedinginan, dan kopi untuk menjaga suasana tetap hangat. Pastikan juga langit sedang cerah saat pengamatan. Sangat tidak direkomendasi mengamati di dekat perkotaan, walaupun hujan meteor Taurid Selatan terlihat di seluruh Indonesia, wilayah perkotaan langitnya pasti sudah tercemar polusi.
Tidak ada jam tertentu untuk mengamati hujan meteor Taurid Selatan, namun sangat dianjurkan mengamati hujan meteor ini mulai tengah malam sampai Matahari terbit. Sebab pada waktu tersebut, langit sudah benar-benar gelap, dan inilah yang dibutuhkan untuk mengamati hujan meteor.
Jadi, selamat berburu meteor!