Planet katai Ceres dipotret oleh wahana antariksa Dawn. Kredit: NASA/JPL-Caltech/UCLA |
Dari pengamatan Dawn juga diketahui bahwa kerak Ceres adalah campuran es dan batuan aneh yang belum pernah diamati para ilmuwan sebelumnya. Ceres menjadi lebih misterius saat ini.
"Ceres sangat aktif; bagian interiornya telah berubah dan berkembang, seperti perubahan interior Bumi," kata Russell, penulis utama dari salah satu makalah penelitian terkait Ceres yang diterbitkan di jurnal Science.
Permukaan Ceres diketahui jauh lebih beragam dan kompleks daripada asteroid Vesta yang merupakan tetangga terdekatnya di Tata Surya, yang memiliki struktur linear yang luas. Vesta berbeda dengan Ceres, jika Ceres berbentuk bulat, maka Vesta tidak.
Ahuna Mons, gunung berapi es di permukaan Ceres. Kredit: NASA/JPL-Caltech/UCLA |
Para ilmuwan yang dipimpin oleh Ottaviano Ruesch dari Goddard Space Flight Center NASA di Greenbelt, Maryland, AS mengatakan mereka tidak tahu persis bagaimana "cryomagma" bisa terbentuk di Ceres, tetapi para ilmuwan ini menduga hal tersebut terbentuk dari campuran garam klorin dan air es pada permukaan Ceres.
Selanjutnya, diketahui juga Ahuna Mons tampaknya masih berusia cukup muda. Analisis jumlah kawah pada permukaan Ceres menunjukkan bahwa gunung Ahuna Mons terbentuk sekitar 200 juta tahun yang lalu, sementara Ceres sendiri terbentuk sekitar 4,56 miliar tahun yang lalu.
Ceres tidak mengalami pemanasan pasang surut; bagian interiornya tidak pernah bergejolak dan terpanaskan oleh tarikan gravitasi objek lain. Hal tersebut bisa terjadi karena Ceres tidak pernah berada cukup dekat dengan planet raksasa seperti Jupiter.
Jadi, energi yang mengatur aktivitas geologi seperti cryovolcanism ini diperkirakan berasal dari panas internal planet kerdil itu sendiri, terutama panas yang tersisa dari proses pembentukannya 4,56 miliar tahun yang lalu, dengan beberapa kontribusi dari proses peluruhan radioaktif.
Selain meneliti gunung berapi es di permukaan Ceres, para ilmuwan juga meneliti atmosfer Ceres. Dari penelitian terbaru, Ceres mungkin memiliki atmosfer yang tipis. Hal ini diketahui setelah wahana antariksa Dawn meneliti angin Matahari yang berinteraksi dengan planet kerdil tersebut.
Sejauh ini wahana antariksa Dawn telah membantu para ilmuwan memperbaiki pemahaman mereka tentang Ceres, dan bahkan mengetahui seperti apa gambaran Ceres di masa depan. NASA baru-baru ini juga memperpanjang misi wahana antariksa Ceres dengan tambahan waktu dua tahun.
Selama delapan bulan terakhir ini, Dawn telah mempelajari Ceres dari ketinggian 385 km dari permukaan sang planet kerdil. Tetapi pada hari Jumat (2 September 2016) ini, Dawn akan mulai bergerak dalam orbit spiral ke posisi yang lebih tinggi, kurang lebih sekitar 1.460 km di atas permukaan planet kerdil ini untuk menghemat bahan bakarnya.