Gugus galaksi CL J1001 (dalam warna ungu). Kredit: NASA/JPL-Caltech/Chandra X-Ray Observatory |
Gugus galaksi atau kumpulan dari beberapa galaksi yang saling terikat gravitasi CL J1001 ini ditemukan para astronom menggunakan kombinasi pengamatan dari Observatorium Sinar-X Chandra milik NASA dengan beberapa teleskop berbasis darat maupun luar angkasa lainnya.
Diketahui total ada 11 galaksi dalam gugus galaksi tersebut, dan 9 di antaranya teramati para astronom sedang mengalami badai kelahiran bintang-bintang baru. "Gugus galaksi ini tidak hanya luar biasa dalam hal jarak, tapi juga luar biasa dalam pertumbuhan bintang-bintang di setiap galaksinya, sesuatu yang belum pernah kami lihat," kata Tao Wang, peneliti utama dalam penemuan ini.
CL J1001 tampaknya merupakan sebuah gugus galaksi yang baru lahir dalam tahap paling awal evolusi galaksi. Karena cahaya saja butuh 11,1 miliar tahun untuk mencapai Bumi dari gugus galaksi ini, secara otomatis mempelajari gugus galaksi CL J1001 menyediakan astronom sebuah jendela pengamatan ke masa lalu.
Selain itu, penemuan gugus galaksi CL J1001 juga telah memperbaiki pemahaman para astronom tentang gugus galaksi, yakni gugus galaksi yang paling awal terbentuk di alam semesta adalah 700 juta tahun lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Untuk memenuhi syarat sebagai sebuah gugus galaksi, galaksi-galaksi anggotanya harus terikat bersama-sama oleh gravitasi. Dan CL J1001 saat ini merupakan contoh terbaik dan paling awal dari sekelompok galaksi yang terikat gravitasi bersama-sama untuk membentuk gugus galaksi.
Wang dan rekan-rekannya telah menerbitkan hasil penelitian ini secara online pada 30 Agustus 2016 di The Astrophysical Journal.
Baca juga: Mengenal Gugus Galaksi