Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Melihat Masa Lalu Alam Semesta dengan Teleskop ALMA

Pada tahun 2004, Teleskop Antariksa Hubble merilis citra Hubble Ultra Deep Field (HUDF), sebuah citra pengamatan yang mendalam ke kurang dari satu miliar tahun setelah Big Bang. Dan kini, penelitian baru dari HUDF dengan teleskop ALMA menjadi semakin menarik.
Melihat lebih dalam ke masa lalu alam semesta. Kredit: NASA/ESA/Hubble
Info Astronomy - Pada tahun 2004, Teleskop Antariksa Hubble merilis citra Hubble Ultra Deep Field (HUDF), sebuah citra pengamatan yang mendalam ke kurang dari satu miliar tahun setelah Big Bang. Dan kini, penelitian baru dari HUDF dengan teleskop ALMA menjadi semakin menarik.

Tidak seperti Hubble, yang mempelajari cahaya tampak dan inframerah dari benda-benda alam semesta cerah seperti bintang dan galaksi, teleskop Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) mempelajari gelombang cahaya samar yang dipancarkan oleh gas dan debu dingin, yang tak lain merupakan bahan baku pembentukan bintang.

Kemampuan ALMA untuk meneliti spektrum elektromagnetik tersebut memungkinkan para astronom untuk mempelajari klasifikasi yang berbeda dari benda-benda langit di alam semesta, seperti awan besar pembentuk bintang, cakram protoplanet, hingga benda-benda alam semesta yang terlalu samar dan redup untuk diamati dalam cahaya tampak.

Sebuah tim astronom yang dipimpin oleh ilmuwan Jim Dunlop dari University of Edinburgh menggunakan ALMA untuk mendapatkan citra homogen alam semesta yang mendalam dari wilayah besar seperti HUDF tersebut. Citra ini memungkinkan mereka untuk dengan jelas mencocokan galaksi yang terdeteksi dengan data yang sudah terlihat oleh Hubble dan teleskop berbasis darat lainnya.

"Ini adalah sebuah terobosan. Untuk pertama kalinya, kami akhirnya dapat citra cahaya tampak dari alam semesta jauh yang dipotret Hubble dengan pandangan gelombang inframerah alam semesta dari ALMA," kata Dr Dunlop.

Salah satu hal menarik dari observasi yang begitu dalam ke alam semesta awal adalah seperti melihat jauh ke masa lalu alam semesta, melihat miliaran galaksi yang jaraknya lebih dari 13 miliar tahun cahaya. Semakin jauh kita melihat suatu objek alam semesta, semakin kita melihat ke masa lalu.

Pada penelitian baru ini, para astronom berfokus pada segala sesuatu yang terlihat di sebuah wilayah alam semesta secara acak, bukan meneliti sebuah fitur tertentu. Dengan ALMA, tim astronom ini berhasil mengungkap wilayah di alam semesta yang berpotensi sebagai pabrik bintang di masa depan.

Hasil penelitian ini akan diterbitkan dalam serangkaian makalah yang muncul pada The Astrophysical Journal dan Pemberitahuan Bulanan Royal Astronomical Society.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.