![]() |
Kutub Saturnus yang berbentuk heksagonal. Kredit: NASA/JPL-Caltech/Cassini |
Selama lebih dari tiga dekade terakhir, para astronom telah mengumpulkan pengamatan pola awan heksagonal misterius yang melingkari kutub utara Saturnus tersebut. Dan sekarang, para astronom akhirnya memiliki model penelitian yang dapat menjelaskan bagaimana proses pembentukannya.
Pengamatan oleh wahana antariksa Cassini yang mengorbit Saturnus telah membantu untuk mengidentifikasi banyak karakteristik kunci dari struktur menakjubkan yang pertama kali ditemukan pada tahun 1988 oleh ilmuwan NASA saat meninjau data dari wahana antariksa Voyager yang terbang lintas dekat Saturnus pada tahun 1980 hingga 1981 tersebut.
Pola heksagonal yang merupakan badai ini diketahui terbentang lebar hingga memiliki diameter sekitar 32.000 kilometer serta memiliki kedalaman hingga 100 kilometer ke dalam atmosfer Saturnus. Dan model penelitian yang diterbitkan pada The Astrophysical Journal Letters menjelaskan bagaimana pola ini terbentuk.
Dalam sebuah makalah model penelitian tersebut, para astronom menggambarkan adanya sebuah pancaran angin bergerak ke arah timur di kutub utara Satrunus. Interaksi antara pancaran atau arus angin tadi bertabrakan dengan arus udara lainnya sehingga menyebabkan adanya gangguan kecil yang membentuk pola heksagonal. Pola heksagonal ini juga diketahui berputar pada kecepatan yang sama dengan rotasi Saturnus.