Ilustrasi. Kredit: NASA/JPL-Caltech/Wikimedia Commons |
OTN terbaru yang berhasil ditemukan baru-baru ini diberi nama "Niku", sepotong benda es kecil yang misterius, namanya berasal dari bahasa Cina yang memiliki arti "pemberontak". Nama tersebut tidak asal diberikan, sebab nama ini mengikuti sifat orbitalnya yang terbilang aneh.
Dalam sebuah jurnal penelitian yang dirilis di arXiv, Niku ditemukan oleh para astronom dalam survei Panoramic Survey Telescope and Rapid Response System 1 (Pan-STARRS 1). Diketahui bahwa Niku hanya berdiameter sekitar 200 km, memiliki jalur orbit yang miring 110° terhadap bidang Tata Surya, serta mengorbit Matahari secara terbalik atau mundur.
Biasanya, ketika sistem planet terbentuk, momentum sudut untuk seluruh anggota sistemnya akan berputar ke arah yang sama. Oleh karena itu, bila dilihat dari kutub Utara langit, semua benda di Tata Surya kita akan nampak mengorbit Matahari dalam arah berlawanan arah jarum jam. Namun Niku berbeda, ia mengorbit Matahari searah jarum jam!
Dr Matthew J. Holman, seorang profesor di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics dan salah satu peneliti dalam tim astronom ini mengatakan, "Orbit Niku sangat tidak biasa. Selain sangat miring, sehingga hampir tegak lurus terhadap bidang Tata Surya, ia juga mengorbit dalam arah yang berlawanan. Niku sangat tak terduga."
Salah satu kemungkinan yang dapat menjelaskan mengapa gerak orbit Niku ini berbeda mungkin dipengaruhi oleh Planet Kesembilan. Planet tersebut sejauh ini masih hipotetis, yang diyakini ada di tepi luar Tata Surya kita (berjarak 20 kali lebih jauh dari jarak Matahari-Neptunus), dan dianggap 10 kali lebih besar ukurannya dibanding Bumi.
"Gravitasi Planet Kesembilan nampaknya mempengaruhi benda-benda lain di dekatnya. Hal ini dapat menjadi bukti pendukung keberadaan planet hipotesis tersebut," ujar Holman, seperti InfoAstronomy.org lansir dari Universe Today.
Jadi untuk saat ini, sepertinya para penggemar Planet Kesembilan masih harus menunggu beberapa benda es lain untuk benar-benar mengonfirmasi keberadannya.
Tapi apapun yang menyebabkan orbit Niku menjadi aneh, tidak menutup kemungkinan bahwa ada lebih banyak OTN seperti Niku di tepi luar Tata Surya lebih dari yang kita duga. Dan dengan setiap penemuan baru seperti ini, kita dapat memperbaiki pemahaman tentang dinamika yang sedang bekerja di alam semesta.