Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Teknologi Warp dan Masa Depan Penjelajahan Manusia di Antariksa

Berbicara tentang penjelajahan luar angkasa, manusia ibaratnya masih hidup di zaman batu. Kita baru mampu pergi ke Bulan dan mengirim robot ke planet Mars. Hanya itu prestasi manusia di antariksa untuk saat ini. Manusia masih jauh dari era peradaban luar angkasa. Tapi di masa depan, mungkinkah kita melakukannya?
Pesawat antariksa Enterprise dalam film fiksi ilmiah Star Trek yang sedang melaju di kecepatan Warp. Kredit: Wikimedia Commons
Info Astronomy - Berbicara tentang penjelajahan luar angkasa, manusia ibaratnya masih hidup di zaman batu. Kita baru mampu pergi ke Bulan dan mengirim robot ke planet Mars. Hanya itu prestasi manusia di antariksa untuk saat ini. Manusia masih jauh dari era peradaban luar angkasa. Tapi di masa depan, mungkinkah kita melakukannya?

Dengan teknologi propulsi roket pendorong seperti yang dimiliki manusia Bumi sekarang ini, menjelajah galaksi jelas mustahil dilakukan. Bahkan dengan teknologi tercanggih masa kini, seperti roket berbahan bakar ion atau bertenaga nuklir sekalipun, dibutuhkan jumlah energi yang masif hanya untuk mendekati bintang terdekat Tata Surya kita.

Sialnya, butuh waktu satu dekade, bahkan berabad-abad, untuk mencapai bintang terdekat Tata Surya dengan teknologi kita masa kini. Perjalanan itu menjadi sia-sia bagi orang yang ditinggalkan di Bumi, karena yang menikmati kejayaan hanyalah orang-orang yang maju ke depan (yang berada di dalam pesawat itu sendiri).

Miguel Alcubierre, salah satu fisikawan tekemuka dunia mencetuskan teori “Warp Drive” pada tahun 1994. Jenis teknologi ini memungkinkan kita untuk melakukan perjalanan sepuluh kali lebih cepat dari kecepatan cahaya, tanpa benar-benar melanggar kaidah kecepatan cahaya.

Telintas ini seperti ‘ide gila’, tapi pada tahun 2010 NASA, dengan fisikawannya Prof. Harold White mengungkapkan bahwa ia dan timnya benar benar menyambut ide itu, dan sedang mengerjakan proyek pesawat antar bintang yang dinamakan IXS Enterprise.

Dr. White dan timnya menemukan sebuah ‘celah pada teori matematis’ di mana pada teori ini mereka mampu menciptakan dasar-dasar matematika untuk menciptakan sebuah pesawat penjelajah antarbintang, mirip pada film fiksi ilmiah Star Trek.

Permasalahan selama ini adalah bahwa, menciptakan pesawat antariksa dengan kecepatan tersebut adalah kemungkinan hancur, akibat efek destruktif saat pesawat memampatkan ‘ruang’ di depannya untuk dapat melompat ke galaksi lain. Jadi manusia butuh alternatif, sesuatu yang memungkinkan kita menjelajahi angkasa sangat amat cepat, tapi tanpa melanggar kaidah hukum fisika.

Jawabannya ada di dalam hukum fisika itu sendiri. Dr White dan para ahli fisika lainnya berhasil menemukan celah dalam persamaan matematika super rumit, celah yang mengindikasikan jika membengkokkan ruang dan waktu (warping) itu bisa dilakukan.

Berkat persamaan Dr. White yang berdasar dari teori Alcubierre, peneliti NASA mampu mendesain pesawat antariksa IXS Enterprise, yang mampu bertahan di tingkat laju super tanpa mengalami dampak negatif apapun. Pesawat ini juga akan dilengkapi dengan teknik pemuatan bahan bakar, yang telah melalui modifikasi dari teori Dr. White dan timnya.

Jika sebelumnya diperkirakan dibutuhkan bahan bakar sebesar Planet Jupiter untuk mampu mencapai Warp Drive, maka kini hanya dibutuhkan bahan bakar sekitar setengah ton, untuk menghasilkan energi untuk memperoleh kecepatan ‘serupa’ dengan sepuluh kali kecepatan cahaya. Wow, tunggu, bagaimana bisa?

Dengan teknik dan teori ini, NASA menyatakan bahwa jika kelak sebuah mesin baru yang akan terpasang pada IXS Enterprise ini, mampu membawa manusia pergi menjelajah ke bintang lain seperti Alpha Centauri, bintang tetangga matahari kita yang berjarak 4,3 tahun cahaya atau 40 triliun kilometer, dalam jangka waktu hanya 2 minggu saja.

Bermarkas di NASA Eagleworks yang berlokasi di dalam NASA Johnson Space Center, tim Dr. White berusaha menemukan bukti keberadaan celah itu. Memakai alat yang dinamakan White Juday Warp Field Interferometer, Dr White dan timnya berusaha menciptakan setitik balon warp berukuran super kecil. Walau dalam skala kecil, jika berhasil, maka itu akan menjadi bukti jika teknologi Star Trek bisa diwujudkan. 

Saat ini Proyek termaju NASA tersebut masih dikerjakan oleh para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu di Pasadena, Amerika Serikat. Tahap sekarang adalah semua proyek masih sebatas ada di atas kertas hipotesa, teori, desain, dan rancangan teknis. Bentuk fisik prototipe IXS Enterprise sendiri diperkoraan baru benar-benar akan dilihat oleh umat manusia seratus tahun mendatang, dengan perkiraan peluncuran perdana adalah tahun 2112.

Hal ini dikarenakan memang banyak teknologi, termasuk teknik pemampatan bahan bakar yang belum dapat terwujud secara fisik dengan teknologi sekarang.

Walaupun memang saat ini kita belum dapat melihat manusia dapat menjelajah semesta di dunia nyata, namun setidaknya kita dapat melihat gambaran masa depan peradaban manusia di zaman anak cucu kita mendatang, di mana manusia dapat menjelajah ke setiap sudut alam semesta tanpa batasan. Karena sekali lagi, takdir manusia adalah untuk menjelajah luar angkasa, sebuah batas akhir.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.